BNI Raup Laba Bersih Rp 10,8 Triliur

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) membukukan laba bersih sebesar Rp 10,8 triliur atau naik 19,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp 9,1 triliun.

Logo-BNIDirektur Utama BNI Gatot M Suwondo mengatakan, meskipun diwarnai dengan tantangan perekonomian, BNI tetap solid. Pencapaian ini mendorong laba bersih per saham perseroan, dari Rp 486 menjadi Rp 578 per saham. “Saya berharap pertumbuhan ini akan terus berlanjut tidak hanya bagi BNI sendiri, tapi juga bagi kinerja perusahaan grup untuk mewujudkan visinya sebagai BNI Financial Services,” kata Gatot dalam rilisnya yang diterima MySharing, Kamis (29/1).

Gatot menuturkan, kenaikan laba bersih perseroan ditopang oleh kenaikan sumber pendapatan, baik pendapatan bunga bersih maupun pendapatan non bunga. Pendapatan bunga bersih perseroan pada 2014 naik 17,4 persen dan Rp 19,1 triliun menjadi Rp 22,4 triliun. Sedangkan, net interest margin (NIM) dijaga pada level 6, 2 persen, sama seperti tahun sebelumnya. Selain itu pendapatan non-bunga tahun 2014 juga naik 13,5 persen menjadi Rp 10,7 triliun.

Meskipun pada 2014 Bank Indonesia (BI) mengeluarkan regulasi untuk membatasi kepemilikan kartu kredit. Namun Gatot mengakui bahwa bisnis kartu kredit BNI tetap mengalami peningkatan yang cukup baik. “Transaksi kartu kredit BNI meningkat dari 21,3 juta transaksi menjadi 23,3 juta transaksi dengan nilai transaksi meningkat dari Rp 20,2 triliun menjadi Rp 24,7 triliun,” papar Gatot..