BSM Salurkan Pembiayaan Rp 58,2 Triliun Semester I 2017

BSM menyelenggarakan acara Pemaparan Kinerja Semester I 2017. Tercatat pembiayaan BSM tumbuh cukup signifikan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Menurut Direktur Finaning Risk dan Recovery BSM – Choirul Anwar, PT Bank Syariah Mandiri (BSM) mampu menyalurkan pembiayaan berkualitas sepanjang enam bulan pertama di tahun 2017. Sampai 30 Juni 2017 tercatat pembiayaan BSM sebesar Rp 58,06 triliun atau tumbuh 10,16% dibanding Rp 52,71 triliun pada kuartal II 2016.

Lebih lanjut dijelaskan Choirul Anwar, dari jumlah pembiayaan Rp 58,06 triliun tersebut, tercatat porsi pembiayaan BSM lebih besar ke ritel banking yaitu 56%. Sementara porsi untuk wholesale banking tercatat sebesar 44%.

“Kenaikan pembiayaan ini didorong sektor konsumer dan komersial masing masing 18,9% dan 15,86% yoy,” papar Choirul Anwar. Sementara itu, lanjut Choirul, segmen korporasi tercatat mengkontribusi sebesar 9,66%, serta mikro tumbuh 3,83%.

Choirul menambahkan, selain meningkatkan  kuantitas pembiayaan, BSM juga terus memperbaiki kualitas pembiayaan. Hal ini tercermin dari rasio NPF Gross yang turun menjadi 4,85% pada kuartal II 2017 dari semula 5,58% pada kuartal II 2016. Sedangkan, NPF Nett pada triwulan II 2017 turun menjadi 3,23% dibandingkan triwulan II 2016 yang sebesar 3,74%.

Ditambahkan SVIP BSM – Niken Andonowarih, BSM di tahun 2017 memang fokus pada segmen ritel dan juga UMKM untuk meningkatkan kinerja. BSM berfokus pada lima produk andalan sepanjang tahun ini. Kelima produk itu adalah Gadai Emas, Cicil Emas, Pembiayaan Griya, Pembiayaan Pensiunan, dan Tabungan Mabrur.

Selain itu BSM juga fokus ke bisnis wholesale pembiayaan korporasi sektor infrastruktur pendidikan dan kesehatan melalui sinergi dengan induk.