
Setiap hari kita berjalan di muka bumi untuk sekedar mencari rezeki ilahi.
Banyak cara dan metode yang kita lakukan dengan harapan Allah berkenan untuk menambah rezekiNya pada kita. Tetapi ada orang tertentu yang tidak perlu bersusah payah mencari rezeki karena rezekilah yang mendatanginya. Orang ini tidak pernah merasa susah dalam hidupnya.
Seolah nasib selalu berpihak padanya karena ia selalu berprinsip rezeki tidak usah dikejar, dia akan datang dengan sendirinya, karena sungguh rezeki itu mudah didapat.
Ada beberapa golongan yang dijamin rezekinya oleh Allah SWT. siapapun yang masuk ke dalamnya, Allah berjanji tidak hanya akan mencukupkan rezekinya berupa materi saja. Click To TweetTapi tahukah siapa saja yang masuk ke dalam golongan orang-orang yang mendapatkan jaminan rezeki dari Allah?
Ada beberapa golongan yang dijamin rezekinya oleh Allah SWT. siapapun yang masuk ke dalamnya, Allah berjanji tidak hanya akan mencukupkan rezekinya berupa materi saja. Namun juga rezeki lain seperti kebahagiaan keluarga, kesehatan, rezeki iman dan lainnya yang membawa kebaikan di sisi-Nya.
Ia mencurahkan rezeki dari sisi-Nya melalui berbagai pintu yang tak terhitung.
Di dalam al-Quran maupun As-sunnah, keterangan telah terhampar tentang siapa saja yang masuk ke dalam golongan orang-orang yang mendapatkan jaminan rezeki dari Allah. Mereka inilah yang senantiasa dikejar oleh rezeki yang penuh barakah, bahkan rezeki tersebut datang dari arah yang tidak disangka-sangka. Hal ini dijelaskan Allah SWT dalam surat Ath-Thalaq 2-3 yang artinya.
Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Dia akan memberikannya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya). Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki-Nya). Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. Ath-Thalaq [65] : 2-3)
Berkenaan dengan mereka yang tawakal Dari ‘Umar bin Khathab radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bersabda :
“Seandainya kalian sungguh-sungguh bertawakal kepada Allah, sungguh Allah akan memberi kalian rezeki sebagaimana Allah memberi rezeki kepada seekor burung yang pergi dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang “ (HR. Imam Ahmad, Tirmidzi, Nasaai, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban, dan Al Hakim. Imam Tirmidzi berkata : hasan shahih)
Dalam hadist di atas terlihat bahwa sikap tawakal yang benar harus disertai dengan mengambil sebab yang diisyaratkan. Namun mengambil suatu sebab bukan berarti menafikan (meniadakan) tawakal. Pada saat Rasulullah memasuki Kota Mekah pada saat peristiwa Fathul Mekah, Nabi terakhir ini etap menggunakan pelindung kepala (ini menunjukkan beliau mengambil sebab untuk melindungi diri beliau). Beliau juga telah memberi petunjuk untuk menggabungkan antara mengambil sebab dan bersandar kepada Allah melalui sabda beliau :
“Semangatlah kalian terhadap hal-hal yang bermanfaat bagi kalian dan mohonlah pertolongan kepada Allah “ (H.R Muslim 2664).
Apabila kita menemukan seseorang yang hidupnya senantiasa terlihat cukup, tidak risau terhadap rezekinya dan tidak ngoyo mengejar rezeki sampai harus mengorbankan kesehatannya dan kebahagiaan keluarganya, merekalah yang termasuk ke dalam golongan orang-orang yang mendapatkan jaminan rezeki dari Allah. Jadi, mau mudah rezeki? Pantaskan diri bahwa kita pantas diberi, pantas dimudahkan. Wallahu alam.
Semoga kita senantiasa menjadi hamba-hamba yang bertawakal kepada Allah, selalu bekerja keras dan mendapatkan rezeki berkah dari berbagai arah yang tidak pernah disangka-sangka.