Ini Dia Pendiri Kampanye #NoHijabDay, Ternyata Murtad

Tahukah Anda, pendiri gerakan kampanye NoHijabDay di media sosial? Dia adalah Yasmine Mohammed.

Ysmine Mohammed, aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) dari negeri Kanada.  Yasmine mengadvokasi hak-hak perempuan yang tinggal di negara-negara mayoritas Islam, serta mereka yang berjuang di bawah fundamentalisme agama.

Dia juga pendiri Free Hearts Free Minds (FHFM), sebuah organisasi yang memberikan dukungan psikologis bagi para pemikir bebas yang tinggal di negara-negara mayoritas Muslim. Di negara-negara tersebut, ada kesan, seorang Muslim yang meninggalkan Islam akan diberikan sanksi sosial.

Dari laman resminya, di https://www.yasminemohammed.com disebutkan selain aktivis, Yasmine juga penulis bukunya, Unveiled, sebuah memoar pribadinya yang mengingatkan pengalamannya tumbuh dalam rumah tangga Islam fundamentalis. Saat itu dia pernah dipaksa menikah dengan seorang anggota Al-Qaeda. Dari laman resminya tersebut, ia menjelaskan trauma agama yang masih belum bisa didiskusikan oleh banyak wanita hingga hari ini.

Sebagai aktivis HAM Yasmine adalah anggota Dewan Penasihat untuk The Brighter Brains Institute di Kanada, sebuah organisasi yang membangun sekolah sekuler. Dia pernah diundang untuk bicara di parlemen Kanada tentang Islamifobia. Tulisan dan wawanca dengannya telah dimuat di berbagai media Barat seperti US News The National Post, The Daily Mail, dan The Mirror.

Yasmine adalah proponen gerakan #NoHijabDay, sebuah kampanye yang menganjurkan pelepasan hijab untuk sehari secara global. Di Indonesia, kampanye hari tanpa hijab yang dirayakan setiap 1 Februari berbarengan dengan kampanye World Hijab Day ini dianjurkan oleh Fan Page Hijrah Indonesia di Facebook. Bahkan,  Hijrah Indonesia membuatkan laman acara “No Hijab Day” di media sosial terbesar di dunia tersebut.

Dalam penjelasan acara, Hijrah Indonesia menulis “Karena itulah, Hijrah Indonesia mengajak Anda para perempuan Indonesia baik Muslim maupun bukan Muslim untuk meramaikan #NoHijabDay dengan menayangkan foto foto Anda berbusana dengan nuansa Indonesia dengan memperlihatkan kepala Anda tanpa memakai hijab/jilbab/ niqab/cadar/ kerudung dan semacamnya di akun media sosial Anda, baik instagram, facebook, maupun twitter dan blog Anda dengan hashtag #NoHijabDay dan #FreeFromHijab pada 1 Februari 2020”.

Dari laman https://womenfightantisemitism.org/yasmine-mohammed/ disebutkan, “Yasmine Mohammed adalah seorang instruktur, aktivis, podcaster, dan penulis perguruan tinggi Arab-Kanada yang telah menulis memoar berjudul: Dari Al Qaeda ke Ateisme: Gadis Yang Tidak Akan Menyerah. Yasmine berbagi kisahnya tumbuh di rumah fundamentalis Islam dan kemudian dipaksa menikah. Dia sekarang bekerja untuk menawarkan harapan kepada mantan Muslim, ateis dan pemikir bebas”.

Yasmine adalah proponen gerakan #NoHijabDay, kampanye yang menganjurkan pelepasan hijab untuk sehari secara global Click To Tweet

Lman itu juga menyematkan video wawancara dengan Yasmine tentang mengapa ia meninggalkan Islam dan kemudian menjadi aktivis membantu banyak mantan Muslim untuk hidup di negara mayoritas Muslim. Wawancara aslinya dimuat di channel
TheThinkingAtheist
di bawah ini. Meskipun Yasmine tidak pernah memublikasikan agamanya di laman resminya, dari wawancara di bawah ini, terindikasi dia seorang mantan Muslim atau dalam istilah Islam kerap disebut sebagai murtad.