keuangan syariah

Instrumen Investasi Syariah Beri Return Kompetitif

Kesadaran investasi masyarakat akhir-akhir ini semakin tumbuh, sehingga mendorong penyedia jasa keuangan untuk lebih memberikan beragam produk investasi. Salah satu yang menjadi pilihan adalah instrumen investasi syariah. Ketahanan performanya ketika kondisi ekonomi sedang berguncang membuat instrumen ini mampu memberikan return kompetitif.

keuangan syariahChief Executive CIMB-Principal Islamic Asset Management, Ramlie Kamsari, mengatakan berdasar studi yang dilakukan oleh pihaknya mengenai perbandingan antara syariah fund dan conventional fund, syariah fund bisa memberikan return kompetitif dalam horison investasi jangka panjang.

“Ketika pasar sedang turun syariah fund lebih resilient, maka ada kepercayaan diri lebih besar untuk berpartisipasi dalam syariah funds.  Ini karena adanya proses filter sebelumnya, kami memilih saham yang aman dan kualitas bagus,” kata Ramlie kepada mysharing.

Dalam ketentuan pasar modal syariah setiap saham harus melalui proses penyaringan agar dapat masuk dalam kategori saham syariah. Ramlie menyebutkan Malaysia memiliki sekitar 500 saham di pasar modal dan sekitar 80 persen adalah saham syariah. Sementara Indonesia memiliki lebih dari 300 saham syariah.

Selain performa syariah fund yang cukup stabil, lanjut Ramlie, saat ini masyarakat juga semakin terbuka dan sadar tentang instrumen investasi syariah. “Investasi syariah itu universal. Bagi investor non muslim itu tidak menghentikan mereka dalam mempertimbangkan investasi syariah, sementara pasar muslim juga sekarang awareness-nya meningkat dan penerimaan semakin meluas,” papar Ramlie.

Ia pun menilai Indonesia punya potensi besar untuk lebih berkembang, mengingat mayoritas populasi penduduknya adalah muslim. Dengan kondisi demikian, tak heran jika pelaku industri terus didorong untuk dapat lebih mengembangkan produk investasi syariah. Sementara, tambah Ramlie, Malaysia juga masih memiliki ruang untuk tumbuh, karena total dana kelolaan syariah di negara jiran baru mencapai sekitar 32 miliar ringgit atau sekitar 10 juta dolar AS.