Jokowi Ajak Masyarakat Membeli Produk Lokal Guna Atasi Pelemahan Rupiah

Melalui jejaring media sosial, Presiden Joko Widodo mengimbau masyarakat untuk membeli produk Indonesia untuk mengatasi pelemahan nilai tukar rupiah.

Presiden Joko WidodoPada Selasa (25/08) pagi, akun Twitter @jokowi yang dimiliki Presiden Joko Widodo merilis kicauan mengenai nilai rupiah.

“Ayo bahu membahu atasi pelemahan rupiah dengan cara beli produk lokal,” sebut akun Twitter tersebut. Beberapa menit sebelumnya, Jokowi menyatakan pelemahan rupiah sudah di luar kebiasaan.

”Kemarin saya ajak dunia usaha bersama pemerintah lakukan terobosan,” tulis Jokowi, merujuk pertemuan dengan para menteri dan pengusaha di Istana Bogor, pada Senin (24/08).

Imbauan Presiden Joko Widodo, menurut Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia, I Kadek Dian Sutrisna Artha, bisa dipahami.

”Melemahnya nilai tukar rupiah banyak terpengaruh oleh faktor eksternal, seperti devaluasi yuan. Namun, kita tidak bisa mengandalkan perekonomian eksternal. Yang kita bisa lakukan adalah mengutamakan permintaan domestik. Dalam hal ini pengeluaran pemerintah dan konsumsi,” ujar Kadek

Masalahnya, lanjut Kadek, realisasi pengeluaran pemerintah masih jauh dari target karena rendah dan lambannya penyerapan anggaran.

”Karena itu, konsumsi rumah tangga dan masyarakat yang ditingkatkan mengingat berdasarkan Pertumbuhan Domestik Bruto kuartal kedua 2015 konsumsi menyumbang lebih dari 50% pada kue perekonomian,” kata Kadek. “Nilai tukar rupiah tidak bisa serta-merta membaik karena nilai rupiah dalam jangka pendek lebih banyak ditentukan pasar keuangan dan aksi spekulasi para pemain pasar,” tambahnya.

Dengan menggenjot konsumsi, tambahnya, pemerintah berharap mendorong pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada penguatan rupiah. Kalaupun masyarakat menuruti imbauan Presiden untuk membeli produk lokal dan meningkatkan konsumsi, Kadek mengingatkan bahwa konsumsi sifatnya tidak berkesinambungan.

“Yang lebih berkesinambungan dalam jangka panjang investasi baik swasta maupun pemerintah. Karena itu pemerintah harus segera mempercepat belanja dan menyerap anggaran secara maksimal, seperti membangun infrastruktur,” ujar Kadek.

Berdasarkan data Bank Indonesia, pada Selasa (25/08) pukul 12.09 WIB, nilai tukar rupiah untuk US$1 mencapai Rp14.067.