Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga menandatangi prassti peresmian beroperasinya Pasar Rakyat Desa Bayunggede, Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, Selasa (16/1). foto:dok. Kemenkop dan UKM.

Menkop UKM Inisiasi Koperasi Jadi Pengelola Pasar Rakyat

Koperasi harus mampu menciptakan segala aspek peluang dalam tata kelola pasar yang pada akhirnya menghasilkan kontribusi bagi pendapatan daerah.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop dan UKM) Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga meresmikan beroperasinya Pasar Rakyat Desa Bayunggede, Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, Selasa (16/1/2018), dengan ditandai penandatanganan prasasti.

Pasar Rakyat Bayunggede termasuk dalam program revitalisasi Kementerian Koperasi dan UKM yang sumber anggarannya berasal dari dana tenaga pembantuan tahun 2017 sebesar Rp684 juta.

Sebagaimana dalam rilisnya yang diterima MySharing, Selasa (16/1), hadir dalam acara ini Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop UKM I Wayan Dipta, Bupati Bangli I Made Gianyar, Kadiskop UKM, Tenagakerja, dan Transmigrasi Bangli, para pimpinan bank penyalur KUR, perwakilan pengurus koperasi dan pelaku UKM, pemuka agama, serta tokoh masyarakat dan tokoh adat.

“Besar harapan kami dengan diresmikannya Pasar Desa Bayunggede ini dapat memberikan manfaat besar bagi para pedagang dan masyarakat di sekitarnya,” kata  Puspayoga dalam sambutannya.

Disampaikan dia, program revitalisasi pasar rakyat merupakan implementasi program kerja Kabinet Kerja yang diarahkan kerja samanya antara pemerintah pusat dan daerah, serta koperasi sebagai pengelola. Pemerintah pusat menyediakan anggaran yang bersumber dari APBN, sedangkan pemda menyediakan lahan untuk lokasi pasar.

Dalam upaya meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional pemerintah pusat berencana membangun 5.000 pasar tradisional di seluruh Indonesia dan memodernisasi pasar tradisional yang sudah ada. Sejak 2015-2017 sudah sebanyak 196 unit pasar tradisional telah direvitalisasi yang pengelolaannya diserahkan kepada koperasi.

Revitalisasi Pasar Rakyat Bayunggede sendiri merupakan solusi dari kendala yang selama ini dihadapi para pedagang, yakni dalam hal kesulitan dalam akses pasar serta ketersediaan tempat usaha yang layak. Selanjutnya, menurut Puspayoga akan lebih baik pengelolaan pasar tradisional ini diserahkan penuh kepada Koperasi Kerta Wisata Bayunggede.

“Pengelolaannya harus dibuatkan koperasi pasar. Harus mencontoh koperasi pasar di Klungkung Srinadi. Itu sudah mampu membangun toko bangunan, supermarket pariwisata. Ini kan pengelolannya profesional,” jelas Puspayoga.

Puspayoga berharap ke depan, Koperasi Kerta Wisata Bayunggede harus siap untuk menjalankan aktivitasnya sebagai pengelola pasar, bahkan mampu menciptakan segala aspek peluang dalam tata kelola pasar yang pada akhirnya menghasilkan kontribusi kepada pendapatan daerah, serta bersinergi dengan pemerintah daerah dalam memberikan peluang kerja bagi masyarakat lokal.

“Saya mengharapkan para pedagang dan masyarakat agar benar-benar memanfaatkan sarana pasar yang representatif ini dengan sebaik-baiknya. Peliharalah kebersihan dan lingkungan pasar, serta utamakan komoditas yang dijual merupakan produk lokal sehingga keberadaan pasar ini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” ungkapnya. .

Bangli mengajukan rencana revitalisasi tiga pasar tradisional kepada Kemenkop dan UKM, tetapi satu unit pasar yang telah terealisasi yakni Pasar Rakyat Bayunggede. Dua pasar tradisional lainnya masih perlu memenuhi syarat administrasi terutama dalam hal perizinan dan penyediaan lahan serta aset yang jelas kepemilikannya.

Bupati Bangli I Made Gianyar memastikan pengelolaan Pasar Rakyat Bayunggede akan dilakukan oleh Koperasi Kerta Wisata Bayunggede sekaligus menjadi tantangan bagi koperasi untuk bisa mengelola pasar dengan baik.

“Ini langkah awal untuk kemajuan Desa Bayunggede dan penataan desa menjadi desa wisata nanti diharapkan tidak kalah menarik dengan lainnya,” ungkap I Made Gianyar.

Dalam kesempatan itu, Puspayoga turut menyerahkan bantuan program strategis Kemenkop UKM, di antaranya bantuan Sertifikat Nomor Induk Koperasi (NIK), Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK), dan bantuan perkuatan modal bagi pelaku UKM berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR). Usai peresmian, Menteri Puspayoga meninjau langsung lokasi pasar.