Atlit triathlon Manal Rostom berolahraga mengenakan hijab Nike. Foto: Nike

Nike Perkenalkan Pro Hijab untuk Atlit Muslim

Pro Hijab akan dijual seharga 35 dolar AS.

Nike tampaknya memahami kebutuhan berbeda para atlet terkait pakaian yang dikenakan. Pekan ini, perusahaan global senilai 27 miliar dolar AS ini, mengumumkan bahwa pihaknya akan merilis Pro Hijab yang ditujukan khusus bagi atlit muslim wanita. Lini produk itu akan diperkenalkan di musim semi 2018.

Ekspansi pasar yang dilakukan Nike kini mengarah ke Timur Tengah karena banyak atlit muslim wanita yang bermunculan dalam beberapa tahun terakhir di event olahraga internasional. Diantaranya petinju wanita Arifa Bseiso, atlit anggar Amerika Serikat Ibtihaj Muhammad dan atlit triathlon Najla Al Jeraiwi.

Harga Pro Hijab diperkirakan sebesar 35 dolar AS. Pakaian itu akan terbuat dari bahan poliester yang ringan dan mudah meregang, serta hadir dalam warna abu-abu, hitam dan obsidian. Sebelum secara resmi diperkenalkan ke publik, Pro Hijab melalui beberapa tahap pengembangan. Produknya pun akan diuji oleh sekelompok atlet Uni Emirat Arab, yaitu atlit ski es Zahra Lari, atlit lari dan triathlon Manal Rostom dan atlit angkat besi Amna Al Haddad.

Rostom mengutarakan, atlit muslim wanita biasanya mengalami kesulitan menemukan hijab yang nyaman, yang tidak menghalangi dan memperlambat gerakan mereka. Ia pun membeli hijab two-piece khusus, yang terbuat dari katun dan poliester, di Kuwait. “Katun sangat tidak nyaman, terutama ketika berlatih di luar ruangan, atau berlari jarak jauh, dan tinggal negara dengan iklim panas,” tukasnya dilansir dari New York Times, Kamis (9/3).

Ia menambahkan, saat ini memang sudah ada perusahaan yang membuat hijab khusus untuk olahraga, seperti Capsters asal Belanda dan Friniggi di Botswana, tetapi keduanya tidak punya jaringan global seperti laiknya Nike. “Kami mencari cara sendiri agar bisa nyaman berpakaian, tapi dengan sekarang ada brand olahraga nomor satu di dunia yang memfasilitasi proses itu untuk kami dan menyediakan sesuatu yang bisa kami ambil dan pakai dalam 10 detik? Itu akan mengubah segalanya,” cetus Rostom.

Rostom pun menuturkan, tidak ada atlit berhijab yang menjadi panutannya ketika beranjak dewasa. Namun, kini kaum wanita punya Amna Al Haddad dan Zahra Lari yang bisa menjadi inspirasi. “Bagi gadis muda yang melihat mereka dan perubahan revolusioner ini akan mengubah wajah olahraga bagi gadis Arab Muslim, baik mereka mengenakan hijab atau tidak,” ujarnya.