Andy Azisi Amin (Ketua Iluni UI dan Pembina Pesantren Mahasiswa YKM FEUI)

Peran Tokoh Islam dalam Pembentukan Konstitusi Negara

Oleh: Andy Azisi Amin (Ketua Iluni UI dan Pembina Pesantren Mahasiswa YKM FEUI)

18 Agustus hari konstitusi UUD 1945 dan penetapan Pancasila Sebagai dasar negara, dan peran tokoh-tokoh Islam.

“Jas merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah”, demikian peringatan Bung Karno kepada kita warga negara Indonesia.

Untuk menyegarkan kembali peristiwa sejarah penting keberadaan RI dan NKRI, saya akan menulis beberapa tokoh-tokoh ulama dan tokoh sentral sejarah sehingga RI dan NKRI masih berdiri sampai hari ini:

1). Proklamator, Bung Karno (Muhammadiyah) dan Bung Hatta (Tariqat NU dan Muhammadiyah), Proklamasi 17 Agt 1945.

Diperingati setiap tahun sebagai Hari Proklamasi 17 Agustus 1945

2). KH Hasyim Asy’ari (NU), Ki Bagus Hadikusumo (Muhammadiyah), Kasman Singodemedjo (Muhammadiyah, Panglima Badan Keamanan Rakyat, BKR ini Cikal Bakal TNI).

Tiga Tokoh sentral ini yang menyetujui Pancasila dan UUD 1945 pada tanggal 18  Agustus 1945 sebagai dasar negara dan konstitusi negara.  Selanjutnya  UUD 1945 dan Pancasila kemudian disahkan oleh Parlemen RI 1945 sebagai Konstitusi dan Dasar Negara RI.

Diperingati setiap tahun sebagai Hari Konstitusi UUD 1945 dan hari penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara

3). Proklamasi Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) oleh Presiden PDRI, Mr Syafrudin Prawira Negara (Gubernur Bank Indonesia Pertama dan Tokoh Parpol Masyumi) pada tanggal 19 Desember 1948. Atas jasa Proklamasi PDRI oleh Mr Syafrudin maka Penjajah Belanda yang telah membubarkan RI karena sudah menangkap Presiden dan Wapres Bung Karno dan Bung Hatta, menjadi gagal. Republik Indonesia tetap resmi berdiri dalam pergaulan diplomasi Internasional.

Diperingati setiap 19 Desember setiap tahun sebagai Hari Bela Negara

4). Jenderal Besar Sudirman (Santri dan Tokoh Muhammadiyah) berhasil membangun kembali TNI setelah beberapa kali Agresi Militer Belanda.

Diperingati setiap 15 Desember setiap tahun Sebagai Hari TNI Angkatan Darat dan 5 Oktober menjadi Hari TNI

5). Buya M Natsir (Perdana Menteri Pertama NKRI, Tokoh Organisasi Persatuan Islam, Ketua Umum Masyumi meneruskan Kepemimpinan Masyumi di bawah Pendiri NU KH Hasyim Asy’ari)

Sejak awal tahun 1950 setelah Pengakuan RIS (Republik Indonesia Serikat) oleh Pemerintah Belanda, Buya Natsir mengundurkan diri dari posisinya sebagai Menteri Kabinet RIS Bung Hatta karena Buya Natsir menentang Republik Indonesia Serikat. Penolakan Buya Natsir terhadap RIS terus berlanjut dengan berjuang meyakinkan Raja-Raja di Nusantara dan Tokoh-Tokoh RIS yg menjadi bagian dari Republik Indonesia Serikat (RIS). Puncaknya adalah diterimanya Mosi Integral Natsir oleh Parlemen RI . Berubahlah RIS menjadi NKRI pada 17 Agustus 1950.

Diperingati pada 17 Agustus setiap tahun  sebagai HARI NKRI bersamaan dengan Hari Proklamasi 17 Agustus 1945

Buya Natsir adalah Bapak Pendiri NKRI

Para Pendiri Negara (Founding Fathers) yang utama di atas dari ulama dan yokoh Islam tersebut bekerja sama dengan kelompok agama yang lain, kelompok nasionalis kebangsaan dan kelompok-kelompok yang lain menghadirkan NKRI yang kita nikmati hari ini. Merekalah tokoh -tokoh utama keberadaan RI dan NKRI Tanah Air kita hari ini.

Buya Natsir adalah Bapak Pendiri NKRI Click To Tweet

“Jas Merah, Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah”, demikian judul pidato Proklamasi Bung Karno pada 17 Agustus 1966

Dirgahayu NKRI.

Selamat Hari Konstitusi 18 Agt 2019 (Hari Konstitusi UUD 1945 dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara)