Perusahaan asuransi umum PT MNC Asuransi Indonesia memperluas kegiatan usahanya dengan mengoperasikan unit usaha syariah pada tahun depan. Hal ini membuat bisnis asuransi syariah bakal makin ramai.
Direktur Utama MNC Asuransi Indonesia (MNC Insurance) Sylvy Setiawan mengatakan, segala persiapan, baik dari segi sistem, produk, maupun tim telah rampung dilakukan. Dengan demikian, lanjutnya, pengoperasian unit usaha syariah siap dilakukan mulai awal Januari 2018.
“Terus bertumbuhnya bisnis asuransi syariah di dalam negeri merupakan potensi pihaknya untuk mengembangkan usahanya di segmen ini.”Papar Sylvy
“Kami sebetulnya punya target. Tahun pertama kami berusaha mencapai di angka Rp18 miliar untuk kontribusi atau premi,” ujar Sylvy di Jakarta, Rabu (06/12/2017).
Dia menuturkan, pada tahap awal pihaknya akan memulai penjualan dengan memasarkan produk asuransi kendaraan bermotor syariah. Pihaknya juga tengah menyiapkan dua produk syariah lainnya, yakni asuransi kebakaran dan alat berat.
Kedua produk tersebut saat ini tengah menunggu proses perizinan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan diharapkan dapat segera dipasarkan pada tahun depan.
“Begitu dapat izin UUS, kami sudah masukkan dua produk itu. Kami sedang menunggu, mudah-mudahan tahun ini izin bisa keluar sehingga tahun depan bisa langsung ngebut,” katanya.
Di sisi lain penetrasi pertumbuhan industri asuransi syariah yang masih kecil dinilai menjadi salah satu dasar pertimbangan signifikan dalam pengoperasian Unit Bisnis Syariah oleh MNC Insurance.
Menurut Sylvy, pihaknya akan berusaha untuk mendorong unit syariah MNC Insurance dari sisi produk dan pelayanan. “Kami akan terus berusaha untuk mendorong pengembangan, baik dari sisi produk maupun pelayanan yang diberikan oleh Unit Bisnis Syariah kami,” kata Sylvy, Jakarta, Rabu (06/12/2017).
Menurut Sylvy, asuransi syariah di Indonesia belum cukup berkembang. Menurut dia, sosialisasi produk asuransi syariah kepada masyarakat masih kurang dan perlu digalakkan.
Kendati demikian, pihaknya optimistis bisnis asuransi syariah perseroan dapat berkembang dengan adanya dukungan dari grup bisnis MNC, seperti MNC Sekuritas, MNC Leasing, MNC Finance, dan lainnya. Pihaknya akan mencoba menangkap market dari grup bisnis terlebih dulu sebelum merambah market di luar captive.
Sementara itu, secara bisnis keseluruhan, tahun depan perseroan membidik perolehan premi dapat mencapai lebih dari Rp400 miliar atau tumbuh sekitar 15% dari realisasi tahun ini.
Pertumbuhan akan ditopang dari lini bisnis utama perseroan, yaitu asuransi kendaraan bermotor dan kebakaran yang masing-masing berkontribusi sebesar 40% terhadap total portofolio perseroan. Selain itu, pertumbuhan juga akan dipacu dari pengembangan produk asuransi perjalanan dan produk kecelakaan untuk keluarga.
Sampai dengan Oktober 2017, Sylvy, pendapatan premi yang telah dikantongi perseroan mencapai kurang lebih senilai Rp290 miliar atau tumbuh 25% dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya. Capaian tersebut hampir mendekati target premi perseroan sepanjang tahun ini.
Unit Asuransi Syariah MNC Insurance sendiri telah mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah keluar pada 23 Oktober 2017. Rencananya unit tersebut akan mulai beroperasi di tahun depan.
Sementara Direktur Marketing MNC Insurance, Rinawati, menyebutkan target pasar tidak jauh berbeda dengan yang dijalankan di bisnis konvensional. “Untuk channel penjualan kurang lebih sama dengan yang konvensional,” kata Rina.
Rina menjelaskan Mengenai jalur distribusi, produk asuransi syariah perseroan akan dipasarkan melalui kanal kerja sama perbankan dan multifinance syariah, broker, serta keagenan. Adapun terkait dengan pendirian unit usaha syariah tersebut, MNC Insurance mendapatkan suntikan modal dari induk usaha, MNC Group senilai Rp50 miliar sebagaimana sesuai dengan ketentuan OJK.