Salurkan Pembiayaan UKM, UUS CIMB Niaga Sasar Komunitas

Pembiayaan UKM ditargetkan mencapai Rp 1,2 triliun.

Perbankan syariah terus didorong untuk menyalurkan pembiayaan ke usaha kecil dan menengah (UKM). Unit usaha syariah (UUS) CIMB Niaga pun membukukan pembiayaan di UKM dan komersial antara Rp 2 triliun-Rp 2,5 triliun pada tahun lalu. Salah satu kunci utama dalam mendorong pembiayaan UKM adalah dengan menyasar komunitas usaha dan nasabah eksisting.

Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P Djajanegara mengatakan, sisi business banking syariah tumbuh 40 persen pada tahun lalu dengan pembiayaan mencapai Rp 4,5 triliun dari total portofolio sebesar Rp 10,21 triliun. “Di tahun ini kami menargetkan tumbuh 40 persen, sama dengan tahun lalu,” ujarnya.

Ia menambahkan, dalam menyalurkan pembiayaan di lini business banking pun pihaknya hanya akan memberi pembiayaan kepada nasabah eksisting maupun nasabah bank induk. Langkah tersebut terbukti mampu menekan rasio pembiayaan bermasalah (non performing finance/NPF), yang turun dari 1,9 persen menjadi 1,15 persen.

“Kami belum mau cari nasabah baru, itu bukan jadi prioritas. Kalau nasabah cari sendiri kan belum ada track record. Di CIMB Niaga, appetite-nya tidak sampai sana. Ini juga yang membuat NPF kecil karena hanya masuk ke nasabah yang sudah ada track recordnya, jadi kami tidak cari nasabah baru,” tukas Pandji.

Sementara, Head of Syariah Sales and Distribution CIMB Niaga Diah Rahma Paramaiswari mengatakan, penyaluran ke sektor UKM dilakukan melalui channeling dan executing melalui bank pembiayaan rakyat syariah maupun koperasi syariah. Selain itu, UUS CIMB Niaga juga menyasar kerja sama dengan komunitas pengusaha.

“Untuk ke sektor UKM kami melalui channeling dan executing ke BPRS dan koperasi untuk membiayai anggota atau nasabah mereka. Kami juga pakai komunitas untuk masuk market seperti Ikatan Saudagar Islam Indonesia maupun Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia,” jelasnya.

Dalam menggaet nasabah UKM, pihaknya juga menggunakan metode referral dari nasabah eksisting. “Biasanya kami melihat usaha yang sudah berjalan 2-3 tahun, sedangkan untuk startup kami lihat jika ada yang memberi referral dari nasabah eksisting kami. Sejauh ini pembiayaan UKM lancar, lebih lancar dari pembiayaan yang besar, karena kami melihat dari cashflow. Mereka wajib transaksionalnya lewat kami, jadi kami bisa tahu (bisnis UKM) bagus atau tidak,” papar Diah.

Pembiayaan UKM UUS CIMB Niaga Syariah disalurkan dengan akad murabahah dan musyarakah mutanaqisah, sementara pembiayaan linkage dilakukan dengan akad mudharabah. Hingga Desember 2016, pembiayaan UKM UUS CIMB Niaga Syariah mencapai Rp 850 miliar. Di tahun ini pembiayaan UKM ditargetkan mencapai Rp 1,2 triliun.