Sinergi Indonesia-Korea Kembangkan Bisnis UKM Ramah Lingkunan

Kebijakan pemerintah bagi pengembangan industri ramah lingkungan sangat penting.

Dalam sambutannya pada 1st Indonesia-Korea Green Bussines Forum di Jakarta, Selasa (6/12), Deputi Bidang Kelembagaan Kementrian Koperasi dan UKM Meliadi Sembiring menekankan akan pentingnya sektor UMKM untuk berpartisipasi menekan peningkatan emisi industri melalui konsep Green Business.

“UMKM diharapkan lebih kreatif dan inovatif agar mampu bertahan dalam persaingan usaha dan juga mampu mengoperasikan usahanya dalam wawasan ramah lingkungan”, kata Meliadi dalam rilisnya yang diterima MySharing, Kamis (8/12).

Indonesia-Korea Business Forum merupakan forum pertama yang diselenggarakan Green Business Center (GBC) atas dukungan dari ASEM SMES Eco Innovation Center (ASEIC) Korea Selatan dan Kemenkop UKM.

“Green Business Center merupakan bentuk lembaga kerjasama antara Indonesia dan Republik Korea, yang mana GBC berperan sebagai inkubator bisnis untuk para UKM, baik di Indonesia maupun Korea. GBC didedikasikan untuk inkubasi, konsultasi, dan membantu para UKM dalam mengembangkan bisnis dan industrinya sehingga mempercepat laju potensi bisnis melalui inovasi bisnis hijau,” papar Meliadi.‎

Menurutnya, hingga saat ini sudah ada sebelas tenant yang berada di GBC, terdiri dari tiga perusahaan asal Indonesia dan delapan perusahaan asal Korea. Tiga perusahaan asal Indonesia itu adalah PT Petra Sumber Makmur (batubara dan campuran beton), KOSPERMINDO – ASPERLI (usaha pengolahan rumput laut), dan PT Multi Coco Indonesia (usaha pengolahan kelapa). Adapun tujuan ini kata Muliadi, adalah untuk meningkatkan komitmen dan partisipasi UKM serta menambah wawasan mengenai industri yang ramah lingkungan.‎

Dalam kesempatan yang sama, Perwakilan Korea untuk Indonesia-Korea Joint Secretariat for Economic Development Jang-jean Kang mengatakan, forum ini sangat penting bagi ajang pertukaran info industri ramah lingkungan antara Indonesia dengan Korea. “Kebijakan pemerintah bagi pengembangan industri ramah lingkungan sangat penting. Korea sudah lama melakukan itu, dan hasilnya dari yang tadinya negara miskin kini sudah menjelma menjadi salah satu negara industri besar di dunia”, kata Jang-jean.

Menurut Jang-jean, Indonesia dikenal sebagai negara penghasil CO2 terbesar ke-4 di dunia. Oleh karena itu, dia berharap Indonesia mengubah struktur industri ramah lingkungan.

Jeng-jean mengakui bahwa Korea sudah berhasil mengatasi masalah lingkungan, dimana negaranya selalu menekankan pada perusahaan agar menghasilkan produknya yang ramah lingkungan dan mengurangi polusi.

[su_quote cite=” Jang-jean Kang”]”Jadi, kebijakan ramah lingkungan itu dimotori oleh perusahaan yang bersangkutan. Anggaran pemerintah Korea sebesar 5,3 triliun Won, sementara Indonesia anggarannya lebih kecil lagi. Jadi, sulit diharapkan bisa diatasi masalah tersebut dalam waktu dekat”[/su_quote]