Strategi Keuangan Inklusif Syariah Turut Gandeng Institusi Islam dan Ulama

Inisiatif keuangan inklusif untuk menjangkau semua lapisan masyarakat tentu tak menjadi pekerjaan rumah industri keuangan syariah semata. Demi memperluas akses keuangan, institusi Islam dan para ulama turut berperan penting dalam keuangan inklusif.

agenda kongres umat islam viKepala Program Keuangan Inklusif dan Elektronifikasi Bank Indonesia (BI), Pungki P Wibowo, mengatakan berdasar Kajian Islamic Financial Inclusion yang dilakukan BI dan Adiwarman Karim pada 2014, terdapat tiga faktor utama untuk meningkatkan akses keuangan syariah. Pertama, memperdalam pricing dan strategi produk dengan menyediakan produk baru dan mengimplementasikan teknologi baru untuk memenuhi kebutuhan dari sisi permintaan dan ketersediaan dari sisi suplai.

Kedua, pentingnya memperluas jangkauan strategi komunikasi industri keuangan syariah melalui Influencer (ulama, pendidik, tokoh masyarakat) untuk membangun kepercayaan masyarakat dengan menginformasikan perlindungan nasabah. Ketiga, memperluas strategi komunikasi masyarakat melalui influencer untuk membentuk budaya baru dengan literasi keuangan yang lebih baik.

Selain itu, lanjut Pungki, peningkatan akses keuangan syariah juga dapat dilakukan dengan mengoptimalkan potensi sekolah asrama Islam, linkage dengan koperasi syariah atau Baitul Maal wat Tamwil (BMT), serta menggunakan jaringan masjid. Sekolah asrama Islam juga dapat berperan sebagai agen keuangan mikro syariah. Baca: Keuangan Mikro Syariah di Asia Tenggara Bisa Bersinergi Menjadi Besar

“Penerapan keuangan inklusif melalui agen dan linkage program dapat menggunakan lembaga keuangan mikro syariah seperti BMT, dan memanfaatkan jaringan masjid, Islamic Center, sekolah asrama Islam dan universitas sebagai saluran distribusi pengembangan keuangan inklusif syariah,” papar Pungki.

Pada kesempatan terpisah, Direktur Utama Al Ijarah Finance, Iman Pribadi, tak menampik bahwa diperlukan inovasi untuk dapat menjangkau lebih banyak masyarakat. Tidak hanya dari segi produk, tetapi juga berinovasi dalam hal jalur distribusi. Dengan mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim, negara ini memiliki basis komunitas muslim yang sangat luas, yang dapat menjadi agen industri keuangan syariah.

“Misalnya saja masjid, berapa banyak masjid yang bisa menjadi agen kita? Dan itu bisa untuk mengurangi biaya. Dengan basis komunitas muslim yang sangat luas, kita tinggal feeding packaging dan produk seperti apa yang bisa ke sana,” ujar Iman. Pihaknya pun telah berencana memperluas saluran distribusi pembiayaan Al Ijarah Finance melalui Baitulmaal Muamalat. Baca: Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Masjid ala Baitulmaal Muamalat