Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Wapres Jusuf Kalla Siap Matikan Mafia Beras

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) sangat paham pola pengaturan stok yang menjadi kewenangan Perum Bulog. JK juga mempunyai trik untuk menghentikan mafia beras yang memicu mahalnya harga beras di pasaran.

Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Jusuf Kalla mengungkapkan, Bulog itu bertugas memastikan stok beras cukup. Beras dibeli ketika panen, atau level harga rendah dan menggelontorkan beras dengan harga murah ketika harga di pasar tinggi. ”Bulog itu menjual saat harga tinggi, membeli saat harga turun. Jadi pada saat harga naik, harus jual stoknya. Begitulah teorinya, karena saya bekas Kepala Bulog, jadi mengerti,” kata JK, seperti dikutip dari finance. detik.com, Selasa (24/2).

Terkait mafia beras yang memicu harga beras mahal, JK mempunyai cara untuk menghentikannya. Salah satu cara yang dilakukannya adalah menambah pasokan beras ke pasaran.   ”Makanya silahkan saja timbun-timbun beras, mau 1 juta ton silahkan. Besok kita tambah kasih 2 ton, turun harga, kalian rugi. Habislah yang timbun beras,” tukas JK.

JK menjelaskan, pemerintah tidak akan menempuh jalan impor beras, karena stok beras yang berada di Bulog sekarang adalah 1,4 juta ton. Dengan panen raya yang akan terjadi dalam 3 bulan mendatang yakni Maret, April dan Mei, stok beras akan kembali terisi sampai 3 juta ton. Dengan demikian, maka lonjakan harga beras bisa diantisipasi dan berbagai upaya penimbunan oleh pedagang nakal juga dapat diatasi. ”Kalau stok aman, maka harga akan lebih stabil,” paparnya.

JK mengaku, setelah terjadi kenaikan harga beras dalam beberapa hari terakhir ini, pemerintah langsung menugaskan Bulog untuk mendistribusikan 400 ribu ton beras ke masyarakat pada bulan Februari ini. Menurutnya, jumlah tersebut akan terus ditambah jika harga beras tidak kunjung turun. Dalam rencananya, total beras yang akan didistribusikan oleh Bulog mencapai 500 ribu ton.

Namun demikian, JK berharap, masyarakat tidak selalu menuntut harga beras murah. Karena ini menyangkut kesejahteraan petani. JK pun menegaskan, warga di kota selalu bicara harga murah. Kalau harga murah matilah petani Indonesia. ”Giliran harga karet naik semua pada ketawa, tapi harga beras naik, semua marah. Terus bagaimana nasib petani? Jadi jangan kemahalan dan selalu murah,” tukasnya.

Operasi Pasar Stabilkan Harga Beras

Sebelumnya Kementerian Perdagangan dan Perum Bulog telah menggelar operasi pasar untuk menstabilkan harga beras. Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel mengatakan, operasi pasar merupakan upaya pemerintah dalam menekan tingginya harga beras. ”Operasi pasar ini, langkah jangka pendek menstabilkan harga beras. Sekiranya 1-2 bulan sudah terasa dampaknya karena kami langsung menyentuh masyarakat ke pemukiman padat. Stok ke pedagang besar memang dikurangi,” kata Rachmat, saat operasi pasar di Ruman Susun Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (22/2).

Direktur Utama Perum Bulog, Lenny Sugihat, menegaskan, pada operasi pasar tersebut, pihanya menggelontorkan sekitar 5 ton beras yang dibagikan untuk 800 orang. ”Kami sudah menggelar operasi pasar sejak 16 Februari, sampai kapannya tergantung pak Mendag. Tapi akan terus dilakukan jika harga sudah dinilai stabil karena tujuannya menyejahterakan rakyat,” ujarnya.

Lenny menuturkan, operasi pasar sudah menyasar di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi. Hal ini dikarenakan di daerah tersebut harga beras sangat tinggi menembus kisaran Rp 9.000-Rp 11.000 perkilo gramnya. Sedangkan di daerah lain, harga beras masih cukup stabil.