Salah satu franchise lokal, Kebab Tukri. Foto: plasafranchise.com

Waralaba Indonesia Diharapkan Bisa Mendunia

Kementerian Perdagangan meminta wirausahawan terus menumbuhkembangkan waralaba di tingkat nasional, regional, dan dunia. Apa misi strategis dari permintaan Kemendag tersebut?

Bisnis waralaba kini telah menjadi salah satu model strategi pengembangan usaha bagi pelaku usaha, terutama para pemula. Waralaba juga telah terbukti mampu menciptakan dan menumbuhkan wirausahawan baru, menciptakan lapangan pekerjaan, dan promosi merek lokal di pasar dunia.

Demikian ditegaskan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan pada konferensi pers penyelenggaraan World Franchise Summit Indonesia (WFSI) 2016 di Kantor Kemendag, Jakarta, hari ini, Senin (5/9). WFSI 2016 akan digelar pada 22-27 November 2016 di Jakarta.

“Salah satu peluang pengembangan kewirausahaan yang menjanjikan adalah melalui sistem usaha waralaba. Melalui kewirausahaan, diharapkan aktivitas ekonomi tidak lagi bertumpu pada eksploitasi yang berbasis pada sumber daya alam, tetapi menciptakan wirausahawan baru yang mengubah pola pikir masyarakat dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja,” jelas Oke Nurwan.

Melalui penyelenggaraan WFSI 2016, Kemendag turut berpartisipasi dalam Indonesia Franchise and SME Expo. Di acara ini, akan tampil para pelaku usaha waralaba binaan Kemendag.

WFSI 2016 sendiri dirancang oleh Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) sebagai pertemuan tahunan World Franchise Council (WFC) dan Asia Pacific Franchise Confederation (APFC) yang tahun ini diadakan di Indonesia. WFC dan APFC merupakan perhimpunan nonprofit yang beranggotakan 46 asosiasi waralaba dari negara-negara maju dan berkembang. Pada pertemuan tahunannya, para anggota akan membahas isu-isu dan kebijakan terkait waralaba dan perkembangannya.

Oke mengharapkan, perhelatan WFSI dapat mencipatakan multiplier effect sehingga mampu menggairahkan waralaba Indonesia, mendorong penciptaan wirausahawan, dan membuka lapangan kerja baru. Acara ini juga dapat digunakan sebagai ajang promosi produk waralaba dan produk Indonesia.

“Ini juga kesempatan untuk berpromosi karena akan dihadiri 46 negara dan pelaku usaha waralaba yang berminat untuk bekerja sama,” lanjut Oke.

Dikatakan Oke, pemerintah dapat menunjukkan kepada masyarakat Indonesia dan dunia tentang perkembangan usaha-usaha waralaba Indonesia.

“Kita harus bangga, ternyata waralaba kita juga banyak dan dikenal dunia. Kita juga perlu menunjukkan pada perwakilan negara-negara yang hadir bahwa negara kita sangat kaya dengan aneka ragam kebudayaan dan warisan besar dunia,” demikian tutup Oke Nurwan, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag.