Foto: bukitbakabukitraya.org

Wisata Olahraga Makin Diminati

Foto: bukitbakabukitraya.org
Foto: bukitbakabukitraya.org

Gebyar Wisata dan Budaya Nusantara 2014 (GWBN ke 12) telah digelar di JCC, Jakarta, selama 1 sampai 4 Mei 2014. Ketua Badan Promosi Pariwisata Indonesia, Yanti Sukamdani mengungkapkan dalam pengantar pembukaannya, wisata olahraga makin diminati.

Kondisi demikian rupanya dirasakan oleh para pelaku pariwisata. Wisata olahraga yang dimaksud tidak hanya berupa penjelajahan santai di alam bebas yang menawarkan pemandangan yang memanjakan mata. Namun juga berupa olahraga kompetisi yang menuntut kecepatan otot fisik yang harus prima, yang pelakunya sedikit sekali bisa menikmati alam yang dia lintasi, seperti triathlon (kombinasi lari-renang-sepeda).

Wisata olahraga berupa penjelajahan yang relatif paling baru dibuka misalnya adalah di Bukit Baka (1625 mdpl.) dan di Bukit Raya (2278 mdpl.) di Kalimantan, yang dikelola oleh Kantor Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR) yakni sejak 2012. Staf Pengendalian Ekosistem Hutan, Muhamad Abduh mengatakan, pada tahun 2013 ada sekitar 50 pengunjung, sedikit lebih banyak daripada tahun sebelumnya.

Abduh mengatakan, pada tahun 2014 diperkirakan pengunjung bertambah. Meski demikian, pihaknya tidak muluk-muluk mematok target pemasukan dari sektor Penerimaan Negara Bukan Pajak, yakni dari tarif ijin Rp100.000 per pengunjung per hari, tahun ini sebesar Rp 2 juta.

Abduh yang telah mencapai ke dua puncak bukit tersebut menjelaskan, untuk mencapai salah satu puncaknya diperlukan waktu sekitar empat hari jalan kaki, sementara titik awal perjalanan untuk masing-masing bukit berbeda. Titik awal untuk Bukit Raya adalah di Sintang, sementara untuk Bukit Baka di Melawi. Tidak ada fasilitas khusus di sepanjang perjalanan, hanya alam liar. Pengunjung diwajibkan memakai pemandu, dan porter yang bisa mengangkut kebutuhan logistik paling banyak dari tiga orang. Tarif porter sebesar Rp 100 ribu per hari.

Menurut Abduh, daya tarik Bukit Baka adalah pengunjung diajak untuk menyeberangi sungai-sungai yang cukup deras, sementara Bukit Raya menawarkan pemandangan bunga Rhododendron Fortunans yang endemik di puncaknya, burung Enggang Badak (Buceros Rhinoceros). Sebelum mendaki ke Bukit Raya, pendaki diharuskan melalui acara ritual adat setempat untuk keselamatan.

Terpisah, staf Pemasaran Dinas Pariwisata Kabupaten Bintan, Eko Wahyudi mengatakan, wisata olahraga telah mereka rasakan sangat besar menghasilkan pendapatan daerah, dan membuatnya terus menerus menambah fasilitas akomodasi.

Cerita wisata olahraga di Bintan dimulai pada 9 tahun yang lalu, ketika diselenggarakannya ajang Bintan Triathlon oleh sebuah event organizer swasta. Pemerintah yang merasakan dampak langsungnya berupa devisa, karena lebih dari 50 persen peserta berkewarganegaraan asing, pun menjadikannya sebagai agenda daerah, dan terus menambah fasilitas, seperti pelabuhan, bandara, dan hotel. Eko mengatakan, telah direncanakan untuk dibangun tiga hotel lagi.

Pemerintah pun turut menambah event yakni balap sepeda bertajuk Tour de Bintan, sejak tiga tahun lalu. Penyelenggaraan pertama hanya dikuti sekitar 150 orang, penyelenggaraan kini justru pemerintah yang membatasi peserta yang telah mencapai 1000 orang. Seperti Triathlon, pesertanya juga mayoritas warga negara asing. Tahun ini, malah bertambah lagi satu event triathlon bertajuk Metaman Bintan. Untuk ke dua ajang yang sudah regular, peserta untuk tahun berikutnya hampir selalu sudah penuh kuotanya sesaat setelah ajang yang tahun sebelumnya usai berjalan.

Pejabat lain yang memberi pengantar adalah Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga, Prof. Faizal Abdullah, DIrjen Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Prof. H.M. Ahman Sya. Ajang GWBN ke 12 tersebut bersamaan dibukanya dengan Pameran Indonesia International Sport, Inasport-Inabicycle 2014, yang menampilkan produk sepeda dan aksesorisnya.

GWBN diikuti oleh lebih dari 110 institusi terdiri dari dinas-dinas pariwisata, hotel, taman wisata, dan biro perjalanan. Berbagai acara yang mengiringi antara lain festival tari daerah, peragaan busana, dan lomba tari untuk siswa sekolah dasar. Pada penyelenggaraan tahun lalu, GWBN dihadiri oleh 30 ribu calon wisatawan.