Busana Muslim rancangan disainer hijab Dian Pelangi pada Jakarta Fashion Week (JFW) 2015.

Young Muslim Fashion Designer Competition, Mencari Bakat Muda Perancang Busana Muslim

Kegiatan Young Muslim Fashion Designer Competition sudah dimulai. Seperti apakah perkembangan dari ajang yang mencari perancang busana muslim yang muda dan berbakat tersebut?

Busana Muslim rancangan disainer hijab Dian Pelangi pada Jakarta Fashion Week (JFW) 2015.

Waktu pelaksanaan International Islamic Fair (IIF) 2016 semakin dekat. Berbagai kegiatan pre event mulai berjalan, antara lain babak penyisihan Young Muslim Fashion Designer Competition (YMFDC) 2016, yang berlangsung di Graha Paramadina, Jakarta.

Kegiatan babak penyisihan Young Muslim Fashion Designer Competition tersebut menghadirkan 3 orang juri.  Bila dua orang juri berasal dari anggota Komite IIF, seorangnya lagi adalah stylist, fashion consultant dan juga brand owner salah satu label modest fashion ternama di Indonesia, Aju Isni Karim.

Bertema “Touch of Tenun”, tenun Bali, tenun Lombok, tenun Sumatera Barat, hingga lurik coba diaplikasikan oleh para partisipan lomba. Ada yang mengaplikasikannya cukup dominan pada dress, adapula yang hanya menggunakannya sebagai elemen dekoratif pada busana atasan maupun bawahan. Mengapa tenun itu sendiri diangkat sebagai tema, hal ini lahir dari semangat IIF 2016 untuk lebih mendekatkan para calon perancang muda Indonesia dengan wastra Nusantara.

Hingga pelaksanaan penjurian tersebut, tak kurang dari 32 karya sketsa modest fashion yang dikirimkan oleh para partisipan yang berlatar belakang asisten fashion designer, wirausahawan, mahasiswa, dan pelajar. Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Ada yang dari Banjarmasin, Bali, Semarang, Bandung, dan tentu saja Jakarta.

“Karya yang masuk memang sangat beragam tingkat penyajian konsep desain maupun busananya. Saya melihat ini sebagai antusiasme para peserta yang ingin mengambil bagian dalam mengasah kreativitas mereka di bidang industri modest wear di Indonesia,” ujar Aju Isni Karim.

Sementara itu, Magda Safrina, Chairman IIF 2016 berkata, “Meski waktu sosialisasi ke berbagai lembaga pendidikan mode dan fashion relatif singkat, namun saya melihat animo yang cukup besar. Realitas ini menggembirakan bagi saya. Mudah-mudahan Young Muslim Fashion Designer Competition yang diselenggarakan oleh IIF pada tahun 2016 ini bisa memberikan kontribusi positif dan signifikan dalam mendorong munculnya desainer-desainer modest fashion baru yang berbakat, berwawasan luas, serta memiliki kemampuan mendesain internasional.”

Kesepuluh finalis YMFDC akan menampilkan karya mereka di panggung peragaan busana IIF 2016. Suatu kesempatan yang luar biasa bagi para finalis karena mereka berkesempatan menaampilkan karya mereka di panggung peragaan busana internasional IIF yang akan dimeriahkan oleh perancang papan atas Indonesia dan manca negara.