Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) rawan kecurangan, perlu mengawasan ekstra.
Ketua Umum Gerakan Muslimah Pemilih Pemimpin (GMPP) Neno Warisman mengatakan, ada dua penyakit yang biasanya dilakukan pasangan calon dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Pertama, kecurangan seperti pemalsuan e-KTP, pemborongan atau import orang dari luar menggunakan Surat Keterangan (Suket) dan lainnya. Pengguna Suket ini, biasanya antara pukul 12.00 WIB-13.00 WIB.
Meski diprotes, kata Neno, pemilihan itu terus berjalan dengan berbagai alasan, seperti laporan ditunda-tunda. ”Kita dioper tanya ke sana ke sini, sementara itu pemilihan terus berjalan. Ya seperti putaran pertama 15 Februari 2017 lalu,” ujar Neno dihadapan ibu-ibu relawan GMPP, di Jakarta, belum lama ini.
Karena itu, Neno mengajak ibu-ibu relawan GMPP bisa bekerjasama untuk mengawasi agar tidak terjadi kecurangan dalam proses Pilkada putaran kedua pada 19 April mendatang.
Neno mengingatkan, jika dalam proses Pilkada putaran 2, Muslimah relawan GMPP melihat ada sesuatu yang aneh atau kecurangan, disarankan untuk difoto. ”Bila perlu divideoin, ini lebih bagus untuk bukti pengaduan,” tegas Neno.
Sebagaimana diketahui, sudah ada sekitar 13 ribu lebih kaum Muslimah yang siap menyebar di seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk mengawasi proses Pilkada DKI Jakarta putaran kedua pada 19 April 2017 mendatang.