Perekonomian Indonesia Di prediksi Akan Mengalami Peningkatan Pada Tahun 2018

Perbaikan ekonomi Indonesia diprediksi akan berlanjut pada 2018.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (JKT) Regional I Jakarta-Banten Bambang Widjanarko menjelaskan “Kelanjutan ekonomi tersebut didukung pertumbuhan investasi, terutama melalui pembangunan infrastruktur, katanya pada seminar “Peran Otoritas Jasa Keuangan Dalam Perekonomian Indonesia”, di Kota Tangerang, Banten, Sabtu(16/12/2017).

“Kinerja intermediasi perbankan dinilainya akan tumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dan kredit diprediksi pada rentang 10-12 persen,” Papar Bambang

Bambang menjelaskan “Hal tersebut terlaksana dikarenakan tingkat kepercayaan investor negeri terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia juga terpantau tinggi, hal itu tercermin dari peningkatan rating Indonesia sebagai investmen grade country yang sebelumnya pada peringkat 41 menjadi 36 (global competitiveness index) dan tercatat sebagai top improvers berdasarkan survey ease of doing business 2017,” Ucap Bambang.

“Sementara itu pertumbuhan kredit diekspektasikan cenderung berada di kisaran batas bawah rentang proyeksi dengan mempertimbangkan proses konsolidasi individual bank, perbaikan NPL dan tekanan persaingan dari perkembangan industri “peer to peer lending”.Ucap Bambang

Sedangkan dalam acara yang sama Wakil Ketua komisi XI DPR RI Achmad Hafisz Tohir memaparkan, “Ketahanan pangan energi dan air sebagai kebutuhan dasar manusia merupakan permasalahan mendasar yang perlu dibenahi pada tahun mendatang.”

“Strategi perekonomian Indonesia tidak dapat mengandalkan terus komoditas ekstraktif namun harus lebih bertumpu pada keunggulan daya saing industri yang bernilai lebih tinggi,” Ucap Achmad dalam seminar yang diselenggarakan Alumni Magister Manajemen Universitas Esa Unggul  (16/12/2017).

“Ke depan berbagai tantangan baik dari eksteral maupun domestik perlu diwaspadai agar tidak berdampak negatif pada perekonomian Indonesia” Paparnya.

Achmad menjelaskan “Tantangan lain terkait fundamental perekonomian Indonesia adalah terbatasnya daya dukung pembiayaan panjang dari sektor keuangan formal dalam pembangunan nasional.”

Untuk itu, tambahnya,diperlukannya sinergi antara kebijakan Bank Indonesia dan Pemerintah perlu terus diperkuat.

“Bauran kebijakan ekonomi tersebut dapat diarahkan untuk mengawal stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta menjaga momentum pertumbuhan ekonomi sehingga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan jangka menengah panjang akan dapat dicapai,”tutup achmad.