“Prospek Pembiayaan Kendaraan Syariah Masih Bagus”

Bisnis pembiayaan kendaraan dengan prinsip syariah masih bagus. Hal tersebut diungkapkan Deputi Direktur Mandiri Tunas Finance – William Francis dalam acara konferensi pers BSM OTO di Jakarta, Rabu (2/8/2017).

“Pembiayaan kendaraan dengan prinsip syariah pasarnya masih sangat luas. Karena itu kami sangat menyambut baik kerjasama dengan BSM untuk produk BSM OTO ini,” jelas William Francis.

Karena prospek yang bagus tersebut, William merasa yakin, kerjasama dengan BSM melalui produk BSM OTO ini akan bisa menghasilkan target pembiayaan Rp 500 miliar untuk tahun 2017 ini. Sebuah nilai target yang cukup besar mengingat ini adalah bisnis baru bagi Mandiri Tunas Finance.

“Pengalaman kita untuk bisnis baru adalah cukup berat pada saat awal. Karena itu, kita buat target Rp 500 miliar sampai akhir 2017. Namun nantinya setelah bisnis ini semakin bagus, mungkin kita bisa melompat ke target yang lebih tinggi di 2018,” lanjut William Francis.

William lalu melanjutkan, meskipun prospek pembiayaan kendaraan secara syariah adalah cukup bagus, namun pihak Mandiri Tunas Finance belum berencana untuk mendirikan secara khusus Unit Usaha Syariah di perusahaan tersebut.

“Market pembiayaan syariah memang masih cukup besar, namun kami belum sampai ke arah sana (mendirikan UUS-red). Kami masih fokus dengan kerjasama bersama BSM untuk produk BSM OTO ini. Karena potensi BSM OTO ini juga masih sangat besar. Dan saat ini kita kan juga baru memulainya. Secara nasional, potensi BSM OTO ini masih sangat baik,” papar William Francis.

William Francis lalu menambahkan, pihaknya saat ini memang memilih untuk lebih fokus bekerjasama dengan BSM didalam menggarap potensi pasar pembiayaan kendaraan secara syariah.

“Sinergi dengan BSM memang menjadi alternatif bagi konsumen yang mempunyai kebutuhan pembiayaan kendaraan dengan prinsip syariah. Market pertumbuhan otomotif terus berkembang, artinya potensi produk BSM OTO juga semakin besar,” demikian tutup William Francis, Deputi Direktur Mandiri Tunas Finance.