Afrika Selatan menjadi negara minoritas Muslim ketiga yang menerbitkan sukuk di tahun ini. Menyusul langkah Inggris dan Hong Kong yang telah melakukan aksi tersebut beberapa waktu lalu.

Capital markets partner di Firma Hukum Linklaters, Richard O’Callaghan, mengatakan sukuk negara Afrika Selatan menjadi tonggak penting bagi pengembangan keuangan syariah di pasar Afrika. “Saat pemerintah sudah menerbitkan sukuk perdananya, dan menunjukkan sistem hukum dan perpajakan yang mempermudah penerbitan sukuk, maka itu akan membuka jalan bagi perusahaan-perusahaan untuk melakukan hal yang sama (menerbitkan sukuk),” kata O’Callaghan, dilansir dari Bloomberg, Kamis (18/9). Baca Juga: Sukuk Negara Motori Pasar Sukuk
Sukuk negara Afrika Selatan bertenor 5 tahun tersebut sebagian besar diminati oleh investor Timur Tengah, yaitu sebanyak 59 persen. Dalam pernyataan resminya Kementerian Keuangan Afrika Selatan menyebutkan tersebarnya basis investor sukuk menunjukkan semakin beragamnya investor di Afrika Selatan.
Ada tiga bank yang ditunjuk sebagai arranger penerbitan sukuk negara Afrika Selatan, yaitu BNP Paribas SA, KFH Investment dan Standard Bank Group Ltd. Roadshow sukuk dilakukan di Asia, Timur Tengah dan Eropa. Sukuk Afrika Selatan mengalami kelebihan permintaan lebih dari empat kali, dengan order book mencapai 2,2 miliar dolar AS.
Penerbitan sukuk oleh pemerintahan Afrika Selatan ini pun disinyalir akan semakin mendorong negara-negara di benua Afrika lainnya untuk turut serta meramaikan pasar sukuk. Head of African Debt Capital Markets BNP Paribas, Rajiv Shah, mengatakan Afrika Selatan memiliki ambisi untuk menjadi pusat keuangan syariah di benua Afrika. “Afrika Selatan menjadi negara emerging market dan minoritas muslim pertama yang menerbitkan sukuk di Afrika. Langkah itu telah menjadi preseden bagi yang lainnya,” kata Shah, dikutip dari FT.
Diperkirakan negara-negara seperti Maroko, Tunisia dan Kenya akan menaruh minat terhadap pasar sukuk. Sebelumnya Gambia telah menerbitkan sukuk jangka pendek berdenominasi mata uang lokal, sedangkan Senegal menghimpun dana lebih dari 200 juta dolar dalam penerbitan sukuk perdananya di awal tahun ini.
Moody’s Investors Service memperkirakan penerbitan sukuk negara akan meningkat 30 persen menjadi 30 miliar dolar di tahun ini. Tahun 2014 telah menjadi sebuah tonggak bagi penerbitan sukuk negara. Penerbitan sukuk negara di London, Hong Kong dan Afrika Selatan mengindikasikan sebuah perubahan signifikan pada potensi, kedalaman dan likuiditas pasar sukuk.

