Industri animasi Indonesia belum berkembang laiknya negeri jiran.

Sumber daya manusia (SDM) di industri animasi Indonesia dinilai masih kurang. Chief Executive Officer MSV Pictures Aryanto Yuniawan, mengatakan SDM animasi di Indonesia masih sedikit dan menjadi rebutan berbagai rumah produksi baik domestik maupun luar negeri, seperti studio animasi di Singapura dan negara-negara Asia Tenggara lainnya.
MSV Pictures yang memproduksi film animasi Indonesia Battle of Surabaya pun merasakan sulitnya mencari talenta animasi di tanah air saat proses pembuatan film tersebut. “Tantangannya yang paling berat di SDM karena jumlah animator masih sedikit jadi kesulitan ketika kami membutuhkan kru untuk membuat film animasi,” jelas Aryanto. Baca: Film Indonesia Diharapkan Perkuat National Branding
Aryanto mengungkapkan proses pembuatan Battle of Surabaya membutuhkan waktu hingga tiga tahun karena harus membangun studio dari nol. Jumlah SDM yang awalnya berjumlah delapan orang pun akhirnya berkembang hingga 100 orang. MSV Pictures merekrut animator artist Indonesia yang pernah bekerja di perusahaan asing.
“Mereka kami pekerjakan dan mereka juga melatih junior, sehingga ada transfer of knowledge. Jadi selalu ada program training saat ada orang baru masuk,” ujar Aryanto, sembari menambahkan munculnya tantangan dalam menyatukan ide seiring semakin bertambahnya animator. Baca Juga: Bioskop Bisik, Sensasi bagi Kaum Tuna Netra untuk Menonton Film
Di sisi lain, Aryanto pun mengutarakan harapannya agar semakin banyak animator di Indonesia. “Mengapa animasi? Tokoh Mickey Mouse saja masih tahan sampai sekarang, jadi sampai kapanpun animasi masih akan menarik. Kalau ada yang bercita-cita menjadi animator, peluangnya sangat besar,” pungkasnya.

