kelas menengah muslim

Delapan Hal Ini Motori Pertumbuhan Pasar Muslim!

Pengeluaran konsumen muslim global di sektor makanan dan gaya hidup tumbuh 9,5 persen dan diperkirakan mencapai 2 triliun dolar AS pada 2013. Sampai 2019 nilainya pun diproyeksikan sebesar 3,7 triliun dolar dengan pertumbuhan rata-rata per tahun 10,8 persen. Sementara, aset pasar keuangan syariah global diprediksi mencapai 1,66 triliun dolar pada 2013. Hmm..pasar muslim begitu menggiurkan bukan?

kelas menengah muslimDalam Thomson Reuters State of the Global Islamic Economy Report 2014/2015, ada delapan hal yang menjadi motor pertumbuhan pasar muslim global. Apa saja? Baca: Potensi Pasar Muslim Dunia Capai Miliaran Dolar

  1. Demografi pasar muslim yang berusia muda dan berjumlah besar

Pew Research Centers Forum on Religion & Public Life memperkirakan populasi muslim dunia meningkat dari 1,7 miliar jiwa pada 2014 menjadi 2,2 miliar jiwa pada 2030, atau tumbuh 26,4 persen. Populasi muslim pun meningkat dua kali lipat dari non muslim, dengan rata-rata pertumbuhan per tahun 1,5 persen dibanding 0,7 persen. Sementara, usia rata-rata umat muslim akan sekitar 30 tahun pada 2030, dan di tahun itu diprediksi 29 persen kaum muda dunia berusia 15-29 tahun adalah muslim. Ada beberapa dampak menghadapi banyaknya kaum muda muslim ini. Tantangannya adalah dalam menciptakan lapangan pekerjaan, pelatihan dan pendidikan, sedangkan di sisi lainnya adalah memberikan peluang pasar konsumen muda dan wirausaha.

  1. Pesatnya pertumbuhan ekonomi negara mayoritas muslim

57 negara anggota yang tergabung di Organisasi Konferensi islam (OKI) memiliki produk domestik bruto sebesar 6,7 triliun pada 2013. Pertumbuhan ekonomi negara-negara anggota OKI juga melampaui perekonomian global. Menurut Dana Moneter Internasional, pada 2015-2019 pasar OKI diperkirakan tumbuh 5,4 persen, dibanding pertumbuhan perekonomian dunia lainnya yang sebesar 3,6 persen.

  1. Nilai Islam mendorong tumbuhnya bisnis dan gaya hidup Islami

Bagi umat muslim, Islam adalah merupakan ‘way of life’ dan seluruh nilai yang melekat dalam Islam pun menyentuh seluruh aspek umat muslim, termasuk di dalamnya perilaku konsumsi. Konsumsi umat muslim ini tentu harus berkaitan dengan nilai Islam, diantaranya adalah makanan halal, lingkungan ramah keluarga, akomodasi sesuai syariah, busana muslim, pendidikan, dan keuangan syariah.

  1. Pertumbuhan transaksi perdagangan antara negara-negara OKI

Meningkatnya transaksi perdagangan, investasi dan keuangan antara negara-negara OKI dimotori oleh Islamic Development Bank dengan dana kelolaan mencapai 20 miliar dolar AS. Namun, sejumlah kesepakatan dagang juga terus dikembangkan di antara 57 negara anggota OKI. Transaksi antar anggota OKI pun diperkirakan tumbuh 20 persen pada 2015.

  1. Partisipasi perusahaan multinasional

Interkoneksi antar perusahaan seluruh dunia membuat perusahaan global seperti Deutsche Bank, HSBC, Citi, Mastercard, Nestle dan Carrefour masuk ke pasar muslim. Keterlibatan perusahaan multinasional tersebut memberikan dorongan dan kredibilitas pula pada sektor ekonomi syariah.

  1. Perekonomian Negara Berkembang Mulai Tumbuh

Perubahan politik di Asia, kemampuan memperluas cakupan investasi, akses komunikasi yang mudah dan murah telah memberikan peningkatan investasi langsung ke kawasan ini. Menurut Global Intelligence Alliance, sebanyak 10 dari 30 emerging market global adalah negara-negara mayoritas muslim, termasuk diantaranya Indonesia, Turki, Malaysia, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, Bangladesh, Pakistan, Nigeria, dan India.

  1. Kebutuhan akan Bisnis Keuangan Beretika

Krisis keuangan global telah membuat kebutuhan akan bisnis keuangan yang beretika mulai meningkat. Tren ini pun turut mempengaruhi perkembangan sektor ekonomi syariah. Baca Juga: Ilmu Keislaman: “Ketika Tangan dan Kaki Berkata”

  1. Teknologi dan Keterhubungan

Koneksi internet telah menghubungkan masyarakat seluruh dunia. Penggunaan media sosial dan layanan mobile telah menjadi pendorong besar permintaan akan makanan halal, keuangan syariah dan layanan jasa terkait gaya hidup Islami. Konsumen muslim menjadi salah satu bagian besar dari revolusi digital. Kaum muslim pengguna telepon seluler mencapai 1,3 miliar jiwa, dan 21 persen diantaranya adalah kaum muslim di Arab Saudi dan Indonesia, yang juga merupakan pengguna media sosial tertinggi di dunia.