Dinno Indiano: Kebijakan BBM Berdampak Positif Pembangunan Bangsa

[sc name="adsensepostbottom"]

Industri perbankan syariah di tanah air secara umum menyambut positif kebijakan Pemerintahan Jokowi – JK untuk menaikkan harga BBM bersubsidi seperti yang telah dilakukan pemerintah baru-baru ini. Hal itu tersirat dari pernyataan Direktur Utama BNI Syariah – Dinno Indiano yang meyakini, bahwa kebijakan ini dilakukan dalam rangka kemajuan pembangunan bangsa Indonesia ini untuk ke depannya.

Dinno Indiano: Kebijakan BBM Berdampak Positif Pembangunan Bangsa“Saya berpikir, kenaikan BBM ini tidak banyak pengaruhnya. Pengaruhnya paling hanya satu-dua bulan, lalu semua akan menyesuaikan. Dan pengelolaan keuangan setelah itu akan normal lagi,” ujar Dinno Indiano di Jakarta, akhir pekan lalu.

Menurut Dinno, efek dari kenaikan harga BBM bersubsidi ini juga tak banyak pengaruhnya terhadap kegiatan bisnis bank syariah yang dipimpinnya, misalnya terhadap pembiayaan, DPK, dan sebagainya.

“Saya yakin, menurut saya pribadi, bahwa ini memang suatu keniscayaan. Bahwa kita harus melakukan (penaikkan harga BBM bersubsidi) ini, agar Negara kita tidak terus menerus berkutat masalah pembengkakan subsidi BBM seperti selama ini. Saya berpikir kebijakan ini adalah sebuah keharusan, karena kita juga ingin punya infrastruktur jalan yang bagus dan bisa mencapai kemana-mana, dan tidak macet seperti sekarang. Kalau tidak dilakukan segera kebijakan ini, kapan Indonesia bisa lebih maju lagi?” papar Dinno kemudian.

Dinno sangat mendukung, salah satu point utama dari kebijakan penghilangan subsidi BBM ini adalah untuk perkuatan pembangunan infrastruktur di tanah air. Meskipun banknya sendiri, BNI Syariah memang tidak mem-planning-kan untuk masuk atau terlibat dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur ini. Alasan Dinno, karena pembiayaan infrastruktur ini adalah ranahnya bagi bank-bank yang lebih besar, seperti misalnya, bank induk BNI Syariah, yaitu bank BNI. Nah, kalau untuk BNI Syariah sendiri, menurut Dinno, akan lebih “bermain” ke pembiayaan pembangunan dalam skala yang lebih kecil.

“Kita tidak masuk di (pembiayaan) infrastruktur. Namun kita mungkin akan coba ke pemerintah daerah,” demikian jelas Dinno menutup pembicaraan. *