Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) mendorong Presiden Joko Widodo untuk membangun bandara dan pelabuhan dengan menggunakan Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk).

Ia menuturkan, Malaysia saja membangun lapangan terbang menggunakan Sukuk. Diharapkan Indonesia kedepan membangun bandara mengunakan Sukuk juga. Apalagi kini di Indonesia telah ada sukuk berbasis proyek. Padahal dulu, katanya, sukuk berbasis asset, harus ada bangunan atau tanah. “Kalau dulu jaminannya gedung-gedung pemerintah, ya lama-lama habis asetnya,” kata Ma’ruf. Sedangkan sekarang, lanjutnya, sudah ada sukuk yang bisa dipakai berbentuk proyek.”Proyeknya yang menjadi jaminan,” ujarnya.
DNS MUI akan mendorong Presiden Joko Widodo menggunakan Sukuk dalam pembangunan infrastruktur, seperti bandara dan pelabuhan. Apalagi Presiden Joko Widodo memiliki misi membangun tol laut. Dimana pelabuhan-pelabuhan penunjangnya juga harus dibangun semaksimal mungkin. “Presiden Jokowi dengan political will-nya harus kembangkan sukuk untuk membangun infrastuktur,” kata Ma’ruf.
Murutnya, political will dari pemerintah sangat menentukan ekonomi syariah. Dan Indonesia berpotensi untuk menjadi pusat ekonomi syariah dunia. DSN sendiri,katanya, sejak pemerintah Bambang Susilo Yudhoyono (SBY) telah mendorong pengembangan Sukuk dalam sebuah proyek. Yaitu membiayai pembangunan jalur ganda kereta api Cirebon-Kroya menggunakan skema sukuk project financing dan jalan tol.
DSN MUI juga telah mempembaharui kerjasama pengembangan Sukuk ini dengan Kementerian Keuangan. Bahkan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah ditandatangani nota kesepahaman (MoU).Selain itu, DSN MUI juga merajut kerjamasa pengembangan ekonomi syariah dengan Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Ma’ruf menjelaskan, pembangunan proyek infrastruktur akan membawa banyak manfaat, bukan hanya mendorong pertumbuhan ekonomi syariah. “Ini juga akan membuka kesempatan kerja yang luas, peluang perniagaan, serta mendorong pariwisata syariah dengan bertambahnya maskapai dan pengunjung ke Indonesia,” imbuhnya.

