Goldman Sachs akhirnya resmi mencatatkan dirinya sebagai penerbit sukuk. Baru-baru ini perusahaan tersebut menerbitkan sukuk sebesar 500 juta dolar AS.
Goldman Sachs pun menjadi lembaga keuangan konvensional asal Amerika Serikat yang pertama kali menerbitkan sukuk. Setelah tiga tahun yang lalu mengalami kegagalan dalam penawaran sukuk, kini Goldman Sachs mampu menarik permintaan hingga tiga kali dari jumlah penerbitan, atau sekitar 1,5 miliar dolar AS. Baca juga: Kembalinya Goldman Sachs ke Pasar Sukuk
Sayangnya, juru bicara Goldman Sachs, David Wells, menolak berkomentar mengenai penerbitan sukuk tersebut kepada Bloomberg.

Pada penerbitan sukuk bertenor lima tahun ini, Goldman Sachs menyesuaikan struktur sukuknya dengan berakad wakalah dan menggandeng sejumlah bank di kawasan Teluk sebagai arranger. Langkah tersebut tampaknya berhasil membuat Goldman Sachs terhindar dari kontroversi.
Goldman Sachs menunjuk Abu Dhabi Islamic Bank, Emirates NBD, National Bank of Abu Dhabi, dan National Commercial Bank Arab Saudi sebagai arranger sukuk. Sementara, struktur sukuk wakalah merupakan struktur dimana satu pihak bertindak sebagai wakil pihak lainnya dalam mengelola dana hasil penerbitan.
Sebelumnya Goldman Sachs pernah berencana menerbitkan sukuk pada 2011, namun timbul kontroversi. Bagi beberapa investor, Goldman Sachs merupakan simbol dari perbankan Barat dan upayanya untuk masuk ke pasar sukuk tiga tahun lalu dengan rencana penerbitan sebesar 2 miliar dolar AS menimbulkan dugaan langkah tersebut hanyalah upaya eksploitasi terhadap keuangan syariah. Pada penerbitan sukuk kali ini Goldman menggunakan struktur wakalah, berbeda dengan sebelumnya yang merupakan sukuk murabahah.
Chief Executive Officer Mashreq Capital, Abdul Kadir Hussain, menuturkan penerbitan sukuk oleh Goldman Sachs yang akhirnya terealisasi menunjukkan bahwa mereka telah berupaya keras untuk mewujudkannya kali ini. “Kehadiran penerbit sukuk seperti Goldman Sachs memperluas basis penerbit sukuk di pasaran dan akan memberikan dampak positif ke pasar,” ujar Hussain, dilansir dari Reuters, Rabu (17/9).
Sementara, Treasurer Noor Bank, Damian White, mengatakan saat ini memang mulai banyak pendatang baru di pasar sukuk. Inggris dan Hong Kong melakukan debut penerbitan sukuk di tahun ini. “Semoga mereka (pendatang baru) tidak hanya sekali menerbitkan sukuk, dan dapat mendorong perusahaan lainnya untuk ikut serta,” kata White, dikutip dari Bloomberg.
Profit rate sukuk Goldman Sachs, yang mendapat peringkat A- dari Standard & Poor’s, tercatat sebesar 2,844 persen. Listing sukuk akan dilakukan di Bursa Efek Luxembourg. Goldman Sachs menjadi bank konvensional kedua yang menerbitkan sukuk, setelah sebelumnya HSBC Timur Tengah melakukannya di tahun 2011 dan meraup dana sebesar 500 juta dolar AS. Bank konvensional lainnya yang sedang mempersiapkan diri untuk menerbitkan sukuk di Malaysia adalah Societe Generale (Prancis) dan Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ (Jepang).
Ernst & Young LLP memproyeksikan aset keuangan syariah akan meningkat dua kali lipat menjadi 3,4 triliun dolar AS dalam lima tahun ke depan. Berdasar data Zawya, sampai saat ini penerbitan sukuk telah mencapai 88,9 miliar dolar AS dari 475 penawaran. Naik dari pencapaian tahun lalu yang sebesar 76,4 miliar dari 574 penawaran.

