Dengan menerapkan Islamic Retail Banking mendorong perbankan syariah Indonesia menjadi bank retail terbesar di dunia.

Menurutnya, sistem keuangan syariah yang berlaku di Indonesia adalah jenis Islamic Retail Banking. Untuk itulah, kesuksesan perbankan syariah di Indonesia tidak bisa diukur dengan pangsa pasarnya seperti di Malaysia dan negara Timur Tengah lainnya.
Alat ukur yang digunakan dalam jenis Islami Retail Banking seperti ini adalah jumlah nasabah yang dilayani dan kantor cabang yang melayani.” Jangan bandingkan dengan Malaysia dan Arab dengan pangsa pasarnya. Karena tidak apple to apple,” tegas Adiwarman. Baca: Industri Perbankan Syariah Indonesia Tumbuh Positif di 2014.
Sementara di Malaysia, lanjutnya, yang diterapkan adalah jenis Islamic Coorporate Banking. Dengan mayoritas dana perbankan syariahnya berasal dari pemerintah, sehingga cost of fund-nya bisa murah. Sedangkan di negara Timur Tengah, seperti di Gulf Countries yang berlaku adalah Islamic Investment Banking. Dimana tidak ada orang yang bisa dibiayai bank, karena masyoritas adalah orang kaya. Sehingga uang yang ada di bank diinvestasikan di bursa komoditi.
Menurutnya, perbedaan perbankan syariah yang diterapkan di Indonesia dengan yang ada dibeberapa negara Islam lainnya, membuat tidak semua sistem yang dianut bisa dipraktikan begitu saja. Begitu pula dengan jenis produk yang terdapat dalam keuangan syariah. ”Halal di negara Islam lain, belum tentu halal di Indonesia,” pungkasnya.

