bank muamalat indonesia cabang malaysia
Gerai bank Muamalat Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia

Indonesia Jadi Bagian Pasar Dinamis Bank Syariah Global

Industri bank syariah Indonesia yang terus berkembang dinilai memiliki prospek cerah dan menjadi salah satu motor penggerak dalam industri keuangan syariah global.

bank muamalat indonesia cabang malaysia
bank muamalat indonesia cabang malaysia

Deputi Komisioner Pengawasan Bank Otoritas Jasa Keuangan, Mulya E Siregar, mengatakan industri keuangan syariah Indonesia memiliki potensi untuk lebih berkembang di masa mendatang.

Global Islamic Finance Report menyatakan pada 2015 Indonesia bersama dengan Uni Emirat Arab, Malaysia dan Bahrain menjadi pasar yang dinamis dalam pengembangan keuangan syariah di dunia. Sementara Ernst and Young menyatakan Indonesia, bersama dengan Arab Saudi, Turki dan Qatar akan menjadi driving factor dalam industri keuangan global.

“Indonesia punya pasar keuangan syariah yang prospektif terutama bank syariah dan sukuk yang telah dikembangkan dalam dua dekade terakhir. Selain itu, keuangan syariah punya potensi untuk tumbuh karena meningkatnya kelas menengah dan literasi keuangan masyarakat,” kata Mulya dalam Islamic Finance Forum 2014 di Hotel Shangri-La, Selasa (15/4).

Di tengah perlambatan pertumbuhan bank syariah di tahun lalu, laju pertumbuhan industri bank syariah Indonesia pun tetap berada di atas persentase pertumbuhan bank syariah global yang sebesar 23 persen. Mulya memaparkan untuk lebih mendorong pangsa pasar industri keuangan syariah di tanah air, OJK juga menyiapkan sejumlah strategi diantaranya mengembangkan interkoneksi dan sinergi diantara pelaku keuangan syariah termasuk pada regulasi dan supervisi, pengembangan produk perbankan syariah dan optimalisasi channel bank syariah dan di antara grup perusahaan.

Sementara di sisi perluasan akses publik adalah dengan memperkuat literasi keuangan dan meningkatkan perlindungan konsumen. OJK pun sedang menyiapkan masterplan keuangan syariah yang akan mencakup seluruh bank syariah, pasar modal syariah, dan institusi keuangan non bank syariah untuk menentukan tahapan pengembangan industri keuangan syariah secara lebih tertata.

Pasar Potensial Ritel
Direktur Bank Muamalat Indonesia, Hendiarto, mengatakan pasar ritel Indonesia adalah pasar yang potensial dalam jangka panjang dan menengah. Perbankan syariah pun bisa melayani segmen tersebut mulai dari pendanaan dan pembiayaan ritel, hingga transaksi pembayaran. Namun, sayangnya bank syariah ritel masih dinilai kurang kompetitif dibanding bank konvensional.

Untuk meningkatkan daya saing tersebut, menurut Hendiarto, setidaknya ada lima kunci sukses. Pertama, tetap fokus pada pasar ritel; kedua, menawarkan produk dan jasa yang unggul dalam teknologi informasi; ketiga, mengembangkan saluran distribusi dan touch point yang kuat dengan menggunakan kantor cabang atau internet banking; keempat, bank syariah harus membangun posisi brand dengan syariah value proposition; kelima, membangun winning team dengan winning culture. “Lima hal itu akan membuat kita bisa bersaing dan masuk ke pasar ritel Indonesia,” kata Hendiarto.[su_pullquote align=”right”]”Sukses tidaknya suatu lembaga keuangan syariah akan dinilai dari apakah ia bisa mengeluarkan umat dari kemiskinan”[/su_pullquote]

Untuk menjangkau nasabah mikro yang bergerak di sektor informal, Hendiarto mengatakan Bank Muamalat Indonesia telah menyiapkan berbagai produk seperti tabungan dan mengembangkan infrastruktur dengan investasi touch point, yang kini telah berkembang dari 22 unit pasa 2009 menjadi di atas 1000 unit. “Selain itu, kami mengembangkan micro finance portofolio, engaging dengan International Finance Corporation untuk mendukung mikro,” kata Hendiarto.

Sementara, Direktur Remedial Asset Management Islamic Corporation for the Development of the Private Sector IDB, Najmul Hassan, mengatakan secara alamiah industri keuangan syariah seharusnya bisa membantu mengeluarkan masyarakat dari kemiskinan. “Sukses tidaknya suatu lembaga keuangan syariah akan dinilai dari apakah ia bisa mengeluarkan umat dari kemiskinan. Jika tidak maka selama ini hanya ingin dapat profit saja,” ujar Najmul. IDB memiliki solidarity fund untuk mendukung keuangan mikro syariah dan sustainable project.