Indonesia kian serius menyiapkan diri menjadi tuan rumah Islamic Financial Inclusive Services Board.

Project Manager International Working Group on Zakat Core Principal Irfan Syauqi Beik, memaparkan untuk mempersiapkan pendirian Islamic Financial Inclusive Services Board tersebut saat ini yang harus dilakukan adalah menyiapkan feasibility study. Feasibility study ini harus dilakukan oleh konsultan internasional selain Indonesia.
“Karena Indonesia yang propose untuk menjadi tuan rumah sehingga harus divalidasi oleh lembaga konsultan internasional. Kabarnya yang saya dengar Bank Indonesia yang akan menunjuk siapa konsultan ini yang menyiapkan laporan feasibility study,” katanya saat ditemui mysharing kemarin. Baca: Yuk, Dukung Indonesia Jadi Host Islamic Financial Inclusive Services Board
Langkah selanjutnya adalah menyiapkan poin-poin yang akan menjadi anggaran dasar lembaga tersebut, serta memperoleh dukungan konkrit dari beberapa negara untuk pendirian lembaga. Nanti setelah feasibility study dan poin anggaran dasar selesai, pihaknya akan menyampaikan surat pengajuan ke otoritas beberapa negara.
“Yang sedang kami lakukan adalah mendapat dukungan konkrit dari beberapa negara, katakan 5-6 negara sudah cukup untuk mendirikan lembaga ini. Beberapa negara secara komunikasi lisan, via SMS dan Whats App itu mereka sudah setuju dan sekarang kami sedang siapkan draft formalnya,” ungkap Irfan. Baca: Keuangan Inklusif Perlu Koneksi Lintas Sektor
Irfan menambahkan sudah ada 6-7 negara yang mendukung Indonesia menjadi tuan rumah, sehingga nanti tinggal dukungannya dinyatakan secara formal. “Ini kami sedang menyiapkan draft formalnya. Harapan kami nanti di kuartal I 2016 dokumentasinya sudah berjalan, sehingga pada Mei 2016 institusi ini sudah bisa kita dirikan, kalau semua lancar,” pungkasnya.

