Perencana Keuangan Independen, Pandji Harsanto CFP, menyarankan agar calon jamaah haji menyimpan dana haji dalam bentuk emas atau USD.
Pandji Harsanto, CFPMenunaikan ibadah haji dan umrah merupakan dambaan umat muslim. Khusus untuk haji, biayanya atas Rp 30 juta perorang. Bahkan untuk haji plus mencapai Rp 100 juta lebih. Masalah biaya ini terkadang menjadi kendaka sekalipun sudah menabung cukup lama.
Menurut Perencana Keuangan Independen, Pandji Harsanto CFP, menyiapkan dana haji bukan hanya mempersiapkan batin saja, tapi perlu kesiapan finansial. Karena yang kadang menjadi masalah bukan hanya daftar haji yang mengantri panjang, melainkan memperhitungkan meningkatnya Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH).
Pandji menambahkan bagi calon jamaah haji yang daftar tunggu keberangkatan hajinya sampai 15 tahun, ada beberapa keuntungan yang didapat. Misalnya, mereka dapat menginvestasikan untuk menyiapkan dana haji tersebut. Pandji menyarankan agar jamaah haji dalam menyiapkan dananya membuat perhitungan maju satu atau dua tahun. Strategi ini agar satu tahun sebelum digunakan sudah tersedia dananya, sehingga ketika menjalankan ibadah haji lebih khusyuk dan tenang.
Dana haji mengalami kenaikan setiap tahunnya. Pandji menegaskan, kenaikan biaya haji regular dari 2010 menuju 2014, dari 3.500 dolar Amerika atau Rp 34 juta naik menjadi 3.250 dollar Amerika atau 37 juta. Sedangkan biaya haji plus mencapai 12 dollar Amerika atau 138 juta. Dari data tersebut jika dihitung dari nilai rupiah maka 393 persen atau naik 10 persen per tahun. Baik secara mata uang rupiah atau USD, maka BPIH regular cenderung meningkat,” ujar Pandji.
Jika dikonversikan dengan emas, tegas Pandji, BPIH cenderung menurun. Untuk biaya regular tahun 2010 setara dengan 95 gram emas dan pada 2014 setara dengan 75 gram emas. Maka jika ingin menyimpan dana haji untuk tetap menjaga nilai agar tidak tergerus inflasi ada baiknya sebagai pelindung nilai.”Calon jamaah haji dapat menyimpan dana haji dalam bentuk USD atau dalam bentuk emas,” pungkasnya.