Memang masih sangat awal perkembangan keuangan Islam di Kazakhstan, sebuah Negara pecahan dari Uni Soviet yang berada di kawasan Asia Timur. Disebut sangat awal, karena ada beberapa hambatan utama didalam pengembangan keuangan Islam di negera ini. Namun demikian, kendala-kendala itu harus segera diatasi untuk bisa tercapainya pertumbuhan yang bertahap bagi keuangan Islam di Negara ini. Standard & Poor Ratings Services menjelaskan hal tersebut dalam sebuah credit FAQ “Islamic Finance Slowly Unfolds in Kazakhstan” yang dipublish 9 Juni 2014 dan dimuat di AzerNews edisi 9/6/14.

“Kami berpikir penawaran produk-produknya masih tidak mencukupi, sementara itu permintaan pasar juga masih harus diperkirakan, sementara industrinya juga masih membutuhkan regulasi-regulasi yang sesuai dan memudahkan,” demikian ujar analis kredit Standard & Poor – Mohamed Damak.
Dengan total aset kurang dari 200 juta USD pada akhir tahun 2013, maka bisa diestimasikan, bahwa keuangan Islam di Kazakhstan masih berupa embrio. Sebuah bank syariah kini telah aktif di Kazakhstan, dan konsultan memahami bahwa perusahaan pembiayaan Syariah telah melakukan beberapa kegiatan di industri keuangan Islam, meski dengan skala yang relatif masih kecil.
“Kami berpikir bahwa potensi keuangan Islam sangat bergantung pada kemampuan bank untuk menawarkan produk-produk kompetitif, dibandingkan dengan produk keuangan konvensional,” papar S & P.
S & P melihat, terdapat ruang untuk beberapa perbaikan, yaitu dengan regulasi baru yang menghilangkan hambatan pertumbuhan. Misalnya, regulasi seharusnya tidak mengizinkan bank konvensional untuk membuat Islamic window (window channel), yang selama ini telah membuat bank kovensional berlomba-lomba untuk menciptakan penawaran produk Islam.
“Keuangan Islam bisa membantu Kazakhstan untuk mengakses investor baru yang bonafid dalam mencari produk yang sesuai syariah dan berkontribusi untuk memperluas penetrasi perbankan,” tambah Damak. “Negara ini memiliki investasi yang besar pada jaringan pipa dan bisa menggunakan sukuk untuk menarik pembiayaan eksternal,” lanjutnya lagi.
Kazakhstan mungkin dari waktu ke waktu menjadi pusat keuangan Islam di skala regional, jika pertumbuhan ini bisa terwujud, lanjut S & P.
Agar keuangan Islam bisa lebih mengembangkan dirinya di pasar tertentu, maka lembaga S & P melihat faktor kunci keberhasilannya adalah sebagai berikut: mengamankan dukungan dari tokoh politik dan tokoh bisnis, membentuk badan pengawas syariah pusat, menciptakan, harga yang kompetitif, memperkenalkan instrumen pengelolaan likuiditas, dan mendidik sumber daya manusia pada kekhususan keuangan Islam.*

