kebrutalan cia
Direktur CIA, John Brennan dalam konferensi Pers pembelaan CIA di Virginia, AS. Foto: rt.com

Kebrutalan CIA Tidak Efektif

[sc name="adsensepostbottom"]

Perseteruan antara Senat Amerika Serikat (AS) dan CIA terus berlanjut. Setelah dituding brutal menyiksa tahanan, John Brennan membela kebrutalan CIA. Senat juga memaparkan data, kebrutalan CIA itu tidak efektif.

kebrutalan cia
Direktur CIA, John Brennan dalam konferensi Pers pembelaan CIA di Virginia, AS. Foto: rt.com

Pembelaan ini bukan yang terakhir kali, pun dengan tudingan brutal dari Senat AS. Tapi, sejak laporan Senat tentang kebrutalan metode penyiksaan CIA kepada umat Islam yang dituduh teroris jadi berita hangat di seluruh dunia, Direktur CIA, John Brennan kian mengotot membela lembaganya.

John Brennan mengakui beberapa teknik yang dikatakan brutal sejak peristiwa 9/11, namun bersikukuh membela lembaganya, bahwa hal itu harus dilakukan. Pembelaan dilakukan pada konferensi pers yang digelarnya di markas besar CIA, Virginia, AS (11/12). Membela anak buahnya, “Mereka melakukan hal yang diminta untuk melayani bangsa mereka,” kata Brennan sebagaimana dilansir dari The Independent.

Legipula, menurut Brennan, teknik yang dikatakan ‘brutal’ tersebut telah membantu aparatnya mencegah serangan teroris terhadap Tanah Air. Dengan menangkapi teroris, menyiksanya untuk mendapatkan keterangan tentang rencana serangan dan jaringan teroris, agen CIA dapat menyelamatkan jutaan jiwa warga AS.

Ia tidak setuju jika teknik interogasinya dikatakan brutal, melainkan teknik interogasi canggih/ Enhancd Interrogation Technique (EIT). Meskipun teknik interogasi tersebut memaksa tahaan makan dari dubur, merendam tahanan di air, diseret, dan sebagainya.

Brennan malah mengakui, beberapa kebrutalan CIA yang ditulis dalam laporan Senat setebal 500 halaman itu, tidak diketahuinya. Artinya, anak buahnya bertindak di luar aturan lembaga.

Senat Menyanggah via Twitter
Ketua Komite Intelijen Senat AS, Senator Dianne Feinstein yang menerbitkan laporan tersebut berkicau di Twitter menanggapi perkataan Brennan di saat bersamaan dengan konferensi pers Brennan yang disiarkan di televisi. Sebagaimana dilansir dari The Huffingtonpost, salah satu kicauan mengatakan bahwa informasi yang didapatkan CIA yang mengarahkan mereka untuk menangkap Osama bin Laden dan banyak jaringannya justeru bukan berasal dari teknik penyiksaan yang dikatakan canggih tersebut (EIT). Melainkan dari teknik pengintaian dan sebagainya.

Feinstein meminta Brennan untuk membaca laporan itu lagi secara teliti. Dari kicauan itu, media warga The Huffingtonposts lantas memuat artikel yang menyanggahnya. Dalam artikel itu, dikisahkan, penangkapan otak di balik 9/11, Khalid Sheikh Mohammed bukanlah hasil dari penyiksaan dengan EIT, melainkan pengintaian dan laporan Asset X, sumber CIA yang tidak disebutkan namanya. Sebelumnya, CIA menyatakan Khalid ditangkap atas informasi dari Abu Zubaydah dari diinterogasi dengan metode EIT.

Hambali Ditangkap Karena Kebrutalan CIA
Terkait Indonesia, sebagaimana dilansir dari Deutsche Welle, tertangkapnya Hambali atau Riduan Isamuddin oleh CIA di Bangkok pada 2003 dikatakan hasil teknik interogasi ‘brutal’ ini. Hambali pernah dianggap sebagai salah satu teroris yang paling dicari di dunia karena ialah yang memimpin jaringan Al Qaeda di Asia. Teroris-teroris ternama seperti Noordin M Top dan Azahari asal Malaysia adalah anak buahnya.

Nama Hambali keluar dari Khalid Sheikh Mohammed, salah satu tangan kanan Osama bin Laden yang membidani 9/11. Khalid ditangkap CIA dan disiksa untuk memberikan informasi mengenai jaringan Al Qaeda di seluruh dunia.

Sementara itu, Parlemen Eropa mulai khawatir dengan kebrutalan CIA. Parlemen Lituania misalnya, mengakui bahwa CIA memang beroperasi di wilayahnya dan itu atas izin mereka juga. Namun, tidak diketahui kegiatan apa saja di fasilitas yang dibangun CIA di Lituania.

Perdana Menteri Lituania, Algirdas Butkevicius berharap Pemerintahan Obama mau membuka diri untuk membicarakan kembali perjanjian di antara kedua negara terkait fasilitas CIA tersebut. “Saya berharap, kerjasama ini tetap berada pada level tertinggi dan ada pembagian informasi yang jelas,” kata Butkevicius sebagaimana dilansir The Independent.