keyakinan konsumen
Ilustrasi konsumen Indonesia.

Keyakinan Konsumen: Indonesia Nomor dua Paling Optimis di Dunia

[sc name="adsensepostbottom"]

Survey keyakinan konsumen global menempatkan konsumen Indonesia sebagai yang paling optimis dengan masa depan ekonominya.

keyakinan konsumen
Ilustrasi konsumen Indonesia.

Survey keyakinan konsumen global Kuartal II/2014 menurunkan peringkat Indonesia dari peringkat pertama paling optimis pada kuartal sebelumnya menjadi nomor dua pada Kuartal II/2014. Indeks Keyakinan Konsumen Indonesia mencatat angka 124, pada Kuartal II/2014, menurun menjadi 123.

Penurunan ini menyebabkan peringkat Indonesia menurun dari juara pertama optimisme menjadi peringkat kedua. Juara pertama Indeks keyakinan konsumen tertinggi Kuartal II/2014 kali ini disabet oleh India dengan nilai 128, naik tujuh angka dari periode sebelumnya.

Meski begitu, Indonesia termasuk negara di dunia yang menduduki deretan teratas keyakinan konsumen di dunia. Secara global, keyakinan konsumen rata-rata naik satu angka dari 96 pada Kuarta I/2014 menjadi 97 di Kuartal II/2014. Kenaikan keyakinan konsumen global pada Kuartal II/2014 ini seakan melancarkan kebuntuan selama tiga hingga empat kuartal di 2013 yang bertahan di angka 94. Dan mencatatkan angka tertinggi setelah Kuartal I/2007.

The Nielsen Global Survey of Consumer Confidence and Spending Intentions ini mulai dilaksanakan pada 2005. Survey mengukur persepsi responden terhadap prospek kerja lokal, keuangan pribadi, dan intensi pengeluaran dalam waktu dekat Kepada lebih dari 30,000 responden melalui internet di 60 negara. Sampel penelitian diambil berimbang berdasarkan usia dan kelamin untuk tiap negara, jumlah pengguna internet aktif. Memiliki tingkat kesalahan marjin (marjin error) ±0,6% percent. Survey yang dilakukan via internet ini menggunakan 60% responden dari populasi pengguna internet suatu negara atau. Jika Indeks keyakinan konsumen mencapai angka 100 ke atas, sebuah negara dianggap optimis, sebaliknya jika 100 ke bawah dianggap pesimis.

“Saat krisis keuangan global baru bermula pada 2007, sebanyak 25 negara masuk dalam kategori optimis. Memasuki masa puncak resesi keuangan di kuartal pertama 2009, hanya dua negara, Indonesia dan Denmark yang berada di kategori optimis” tulis laporan survey ini sebagaimana diterima MySharing dari Nielsen NewsWire (26/7). Lima tahun kemudian, 12 negara telah berhasil memanjat ke kategori optimis, tetapi komposisi kawasannya telah berubah secara dramatis. Pada 2007, negara-negara di kawasan Eropa mendominasi konsumen paling optimis, diikuti oleh Asia Pasific. Saat ini, hanya Denmark negara Eropa yang duduk di atas angka 100 itu. Dan, negara-negara di kawasan Asia Pasifik kini mendominasi.

Ditinjau menurut kawasan, keyakinan konsumen meningkat tiga angka di Amerika Utara (103) dan dua angka di Eropa (77) dibandingkan kuartal pertama 2014. Asia Pasifik menjadi kawasan paling optimis dengan angka stabil pada 106 dibandingkan periode sebelumnya. Penurunan tiga angka terjadi di kawasan Amerika Latin (90) dan satu angka di Timur Tengah/ Afrika (93).

Pada survey yang diadakan dari 12 Mei hingga 31 April 2014 ini, keyakinan konsumen dunia hanya meningkat di 52% negara yang disurvey oleh Nielsen. Naik jika dibandingkan dengan Kuartal I/2014 yang naik 60%.

Negara dengan konsumen paling pesimis adalah Portugal (48) yang menurun tiga angka dari Kuartal I/2014. Lalu, Hong Kong (103) dan Jepang (73). Jepang menjadi negara dengan penurunan keyakinan konsumen terbesar hingga delapan angka.

Di puncak krisis keuangan global, hanya Indonesia dan Denmark yang konsumennya tetap optimis. The Nielsen Global Survey of Consumer Confidence and Spending Intentions Q2 2014
Di puncak krisis keuangan global, hanya Indonesia dan Denmark yang konsumennya tetap optimis. The Nielsen Global Survey of Consumer Confidence and Spending Intentions Q2 2014