era mobile

Kini Eranya Mobile

[sc name="adsensepostbottom"]

Pada 2014 setidaknya satu dari empat konsumen berbelanja melalui mobile devices.

era mobile

Industri teknologi berkembang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Di era 1990-an komputer masih berukuran besar, kini bentuknya semakin mengecil. Akses internet atau hanya sekedar untuk mengetik pekerjaan pun kini bisa dilakukan dengan tablet atau ponsel pintar (smartphone) yang berukuran paling besar rata-rata 10 inci.

Desain perangkat bergerak dengan PC komputer memang sangat berbeda. Dengan PC komputer pengguna bisa dengan mudah mengarahkan dan mengeklik memakai mouse. Namun dengan tablet atau ponsel pintar yang sebagian besar berupa layar sentuh membuat produsen harus membuat navigasi di mobile devices semakin mudah dan responsif bagi pengguna.

Dalam laporan The Inevitability of a Mobile-Only Customer Experience yang dirangkum oleh Altimeter Group, Selasa (3/2), akhir-akhir ini penggunaan mobile devices meningkat. Pada Mei 2014 sekitar 60 persen pengguna media digital mengakses melalui platform mobile. Penggunaan platform mobile itu pun turut mempengaruhi perilaku belanja online. Pada November 2014 setidaknya satu dari empat konsumen berbelanja melalui mobile devices.

Berdasar data Pew Research Center, sekitar 58 persen orang di Amerika memiliki ponsel pintar, 32 persen punya e-reader dan 42 persen memiliki tablet. Dari segi penggunaannya, sekitar 30 persen menilai tablet sebagai alat yang paling sering digunakan untuk mengakses internet, diikuti oleh laptop (29 persen) dan ponsel pintar (22 persen). Namun, meski saat ini banyak pengguna yang memakai perangkat bergerak, hanya sekitar 16 persen perusahaan yang siap memfasilitasi pengguna mobile. Baca: Smartphone Jadi Alat Utama Akses Internet

Padahal, akses melalui mobile tidak hanya sekadar untuk browsing, tetapi kini telah beralih sebagai alat pembayaran. Teknologi pembayaran via mobile telah berkembang pesat, termasuk baru-baru ini peluncuran Apple Pay (layanan pembayaran bergerak dan dompet digital oleh Apple Inc). eMarketer memperkirakan nilai transaksi mobile meningkat dua kali lipat hingga 3,5 miliar dolar AS pada akhir 2014.[su_pullquote align=”right”]“Starbucks telah mulai menerima pembayaran via ponsel”[/su_pullquote]

Nilai transaksi pun diproyeksikan terus meningkat hingga 2016 karena semakin banyaknya pengguna yang akan bertransaksi jual beli via perangkat bergerak. Tren tersebut tak disia-siakan oleh sejumlah perusahaan, seperti Starbucks dan Walgreen, yang mulai menata ulang strategi penjualan via mobile, website dan secara riil. Baca: Bisnis Online Syariah Global Bertumbuhan

Whole Foods, Walgreens, dan Starbucks berinvestasi cukup besar demi menyediakan layanan mobile experience in-store yang mampu menggabungkan informasi, belanja, pembayaran dan program khusus bagi pelanggan. Hampir 15 persen konsumen Starbucks telah mulai menerima pembayaran via ponsel, sedangkan pembayaran melalui dompet digital di Walgreens juga meningkat dua kali lipat sejak peluncuran Apple Pay. Siapkah Anda beralih?