Para kaum muslimah di Indonesia akan menggelar perhelatan akbar yaitu Kongres Muslimah Indonesia pada 8 – 9 Maret 2014 di Bogor, Jawa Barat. Acara yang baru untuk pertama kalinya dilaksanakan di tanah air ini digelar dalam rangka menyiapkan para wanita muslimah Indonesia guna menyongsong era globalisasi di era Masyarakat Ekonomi ASEAN yang mulai akan berlaku efektif pada 2015 nanti. Karena itu, Kongres Muslimah Indonesia ini akan mengambil tema bertajuk “Revitalisasi dari peran muslimah Indonesia menghadapi globalisasi”. Demikian hal tersebut terungkap dalam konferensi pers menjelang kongres yang digelar di Gedung Majelis Ulama Indonesia Pusat, Jl Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (6/3/14).

Ketua Panitia Pengarah Kongres Muslimah Indonesia – Hj Tuty Alawiyah AS pada momen konferensi pers ini mengungkapkan, perhelatan Kongres Muslimah Indonesia ini juga dimaksudkan untuk menjawab berbagai tantangan yang kini dihadapi muslimah Indonesia. Sehingga materi yang akan dibahas dalam kongres ini juga akan beragam, seperti dalam bidang pendidikan, ekonomi, politik dan ketahanan keluarga.
Lebih lanjut Tuti, Kongres Muslimah Indonesia 2014 ini rencananya akan dibuka Presiden RI – Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Bogor. Kongres ini akan dihadiri pula oleh Menteri Agama Suryadharma Ali, Mendikbud M Nuh, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Ketua MUI Din Syamsudin. Sementara itu, Organisasi muslimah yang akan ikut antara lain Muslimat NU, Aisyiyah Muhammadiyah, MUI, ICMI dan HMI. Sementara sidang-sidang komisi dari kongres ini akan berlangsung di Wisma DPR, Puncak, Bogor. Kongres ini secara keseluruhan akan dihadiri sekitar 400 peserta dari 32 ormas Muslimah dan utusan dari berbagai wilayah Indonesia.
Sementara itu, menurut Ketua Panitia Kongres Muslimah Indonesia – Welya Safitri,
agenda utama penyelenggaraan Kongres Muslimah Indonesia adalah guna menyamakan visi diantara muslimah Indonesia. “Tujuan utama penyelenggaraan Kongres Muslimah Indonesia adalah menyatukan visi dan misi berbagai ormas kewanitaan Islam di Indonesia untuk menghadapi tantangan global; baik dalam bidang sosial, politik, ekonomi dan budaya,” jelas Welya Safitri. Kongres ini juga diharapkan dapat memetakan data base muslimah Indonesia yang berprestasi di berbagai bidang.
Safitri menambahkan, perhelatan ini diselenggarakan oleh empat Organisasi Kemasyarakatan (Omas) Islam di Indonesia, yaitu, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Kontak Majelis Ta’lim (BKMT), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan Badan Musyawarah Organisasi Islam Wanita Indonesia (BMOIWI). BMOIWI sendiri merupakan gabungan dari 32 Ormas wanita Islam di Indonesia.
