kompetisi pengusaha muda

Mahasiswa Tazkia Menangi Kompetisi Pengusaha Muda Asia

[sc name="adsensepostbottom"]

Bermodal helm tahan banting, Mahasiswa Indonesia kembali mencetak prestasi membanggakan di tingkat internasional.

kompetisi pengusaha mudaGilang Hardian, mahasiswa dari Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Tazkia Bogor berhasil menjadi pemenang dalam ajang Global Student Entrepreneur Awards (GSEA) yang berlangsung pada 24 Januari 2015 di Manila, Filipina. Kompetisi pengusaha muda ini diikuti oleh 20 orang mahasiswa dari 8 negara Asia, yaitu Singapura, Malaysia, Korea Selatan, China, Indonesia, Jepang, Filipina, dan Taiwan.

Meski dalam presentasinya pada kompetisi pengusaha muda tersebut, Gilang menjadi satu-satunya peserta yang tampil dengan menggunakan bahasa ibu, Bahasa Indonesia, namun, inovasi bisnisnya dinilai layak untuk menjadikannya pemenang. Juga nilai manfaat bagi masyarakat sekitarnya, serta faktor-faktor lain, ia terpilih menjadi pemenang. Atas kemenangannya tersebut, Gilang berhak memperoleh uang tunai senilai USD 5.000 dan mewakili Asia dalam kompetisi GSEA tingkat dunia yang akan berlangsung pada 15-17 April 2015 di Washington DC, Amerika Serikat (AS).

Selain Gilang, mahasiswa lainnya adalah Muhammad Syirazi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Valencia Arifin (La Salle College International) mewakili Indonesia dalam ajang tersebut. Mereka bertiga terpilih menjadi finalis setelah sebelumnya menjadi pemenang dalam kompetisi pengusaha muda yang digelar oleh majalah Swa, Marketeer, dan Cita Cinta. Mereka didampingi oleh Yudha Kartohadiprodjo, Pemimpin Redaksi majalah Femina, pembimbing mereka yang juga bertindak sebagai dewan juri untuk kontestan negara lain.

Kompetisi dibagi dalam dua putaran. Pada putaran pertama, masing-masing peserta berkompetisi dengan rekan senegaranya. Di hadapan dewan juri yang berasal dari negara-negara lain, masing-masing menampilkan keunggulan konsep bisnisnya.

Apa yang Membuat Gilang Menang?
Terobosan bisnis yang ditawarkannya adalah helm custom-made yang tahan banting. Sedangkan rekannya, Syirazi mewakili timnya yang bergerak di bidang inovasi teknologi dengan aplikasi untuk traveler, Logbook. Sementara Valencia mendalami bisnis fashion sepatu wanita. Gilang terpilih menjadi wakil Indonesia untuk bersaing di putaran final tingkat Asia dengan nilai 86.

Pada putaran final yang berlangsung di Hotel Shangrila, Makati, Gilang mendapat urutan tampil ke-5. Menghadapi tujuh orang wakil negara lain, Gilang mendapat dukungan penuh dari dua rekan dan pembimbingnya serta dari KBRI Manila yang diwakili oleh Sekretaris I Fungsi Ekonomi, Erna Herlina. Selain itu, dukungan juga datang dari perwakilan masyarakat Indonesia yang menetap di Manila.[su_pullquote align=”right”] “Gilang berhak memperoleh uang tunai senilai USD 5.000 dan mewakili Asia dalam kompetisi GSEA tingkat dunia yang akan berlangsung pada 15-17 April 2015 di Washington DC, Amerika Serikat (AS).”[/su_pullquote]

Keberhasilan Gilang, Syirazi, dan Valencia menunjukkan keunggulan kualitas generasi muda Indonesia yang tidak kalah dibandingkan anak-anak muda dari negara Asia lainnya. Komitmen mereka untuk bergerak di bidang ekonomi kreatif dan membuka lapangan pekerjaan membuktikan bahwa usia muda bukan halangan untuk berprestasi dan memberi sumbangsih kepada bangsa. Diharapkan keberhasilan mereka dalam kompetisi pengusaha muda ini dapat menginspirasi generasi muda Indonesia lainnya.