Rusia semakin intens berniat mengembangkan industri keuangan syariah untuk mengakomodasi kebutuhan muslim Rusia yang diperkirakan sebanyak 17 juta jiwa. Negara tersebut pun menjalin kerjasama pengembangan sumber daya manusia (SDM) keuangan syariah dengan Malaysia.

Kazan Federal yang berlokasi di Tatarstan pun menandatangani nota kesepahaman dengan Universitas Tun Abdul Razak untuk pengembangan kerjasama di bidang hukum perbankan syariah. Industri keuangan syariah di Malaysia memang berkembang sangat pesat. Bank asal Malaysia juga telah ikut membantu penerbitan sukuk negara Hong Kong. Sementara, Malaysia juga turut berperan dalam penerbitan sukuk Development Bank of Kazakhstan pada 2012 senilai 240 juta ringgit. Baca: Rusia Mulai Terapkan Keuangan Islam
Demi menciptakan lingkungan yang kondusif untuk industri keuangan syariah, asosiasi perbankan Rusia telah mengajukan draft aturan kepada bank sentral agar memperbolehkan lembaga keuangan syariah masuk ke pasar Rusia. Selain itu, National Rating Rusia juga telah bekerjasama dengan Islamic International Rating Agency untuk pemeringkatan produk keuangan syariah.
Salah satu bank Rusia, Vnesheconombank (VEB) pun mulai berkolaborasi dengan perusahaan Timur Tengah untuk pengembangan keuangan syariah di bank tersebut. VEB kini sedang mencari diversifikasi instrumen pembiayaan proyek dan salah satunya adalah pembiayaan syariah dengan mengeksplorasi kemungkinan penerbitan sukuk.
Walau peraturan mengenai keuangan syariah di Rusia masih minim, sejumlah perbankan di Rusia telah melakukan sejumlah transaksi dengan prinsip syariah. Misalnya saja, AK BARS Bank telah membiayai dua sindikasi syariah dengan total nilai 160 juta dolar AS. Baca: Perbankan Rusia Mulai Melirik Keuangan Syariah

