Menjadi Muslimpreneur

Menjadi Muslimpreneur: Mengapa Penting?

[sc name="adsensepostbottom"]

Intinya, yang bukan wirausahawan seperti umumnya. Menjadi Muslimpreneur menambah nilai pada seorang usahawan. Apa nilai itu?

Menjadi Muslimpreneur

Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat dilihat dari tingkat produktivitas yang tinggi. Hal itu bisa dilihat melalui usaha yang dilakukan oleh UMKM, Badan Usaha Milik Desa, dan para pelaku usaha lainnya yang dikenal dengan sebutan entrepreneur. Entrepreneur bisa diartikan sebagai pengusaha yang bergelut di bidang kewirausahaan yang berani mengambil resiko besar untuk menciptakan sesuatu yang inovatif, kreatif, mengatur permodalan operasi, serta memasarkan usahanya. Dengan adanya kewrirausahaan, masyarakat bisa menjadi mandiri dan mampu menciptakan berbagai inovasi produk yang berkualitas serta dapat menciptakan produk yang memiliki daya saing yang tinggi.

Selain itu tak kalah penting lagi, kewirausahaan mampu berperan dalam memperluas tenaga kerja yang dapat membantu program Pemerintah untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan di Indonesia. Namun hingga saat ini, perkembangan kewirausahaan di Indonesia belum sampai menuju target. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT), Marwan Jafar meyakini bahwa untuk menjadi bangsa yang maju, sedikitnya dibutuhkan dua persen penduduk Indonesia yang menjadi entrepreneur. Sedangkan masih berkisar 1,65 persen dari total penduduk Indonesia.

Sementara Singapura, Malaysia, dan Thailand telah melebihi angka tersebut. Padahal sudah sejak lama Indonesia menghadapi globalisasi dan hingga 2015 ini persaingan yang ketat tidak terasa di dalam Negari saja, namun juga sudah mencakup luas antar negara.

Di sisi lain, produk yang dihasilkan oleh para entrepreneur-entrepreur Indonesia tidak kalah bagus dengan Negara lain, mulai dari produk tas, sepatu, makanan, minuman, dan lain-lain. Bahkan produk-produk itu telah tersebar ke berbagai Negara di dunia. Seharusnya hal ini menjadi pemacu semangat dan potensi besar bagi para entrepreur lainnya di Indonesia. Namun hal itu tentu saja harus didukung penuh oleh Pemerintah dan kemauan yang besar dari para entrepreneur untuk memajukan kewirausahaan di Indonesia.

Selain itu, para entrepreneur juga harus memiliki bekal ilmu yang cukup serta strategi yang kuat untuk bergelut di dunia kewirausahaan agar usahanya mampu bertahan dan bersaing di tengah-tengah arus persaingan globalisasi. Hal ini bertujuan agar perekonomia Negara Indonesia semakin maju, lapangan keja semakin meluas, dan masyarakat Indonesia mampu menjadi masyarakat mandiri dengan produktivitas yang tinggi dengan cara menghasilkan berbagai produk yang berkualitas.

Wirausahawan yang Tidak Biasa-Biasa Saja
Untuk mencapai semua itu tentunya dilakukan bukan hanya menjadi entrepreneur yang biasa-biasa saja, namun juga menjadi entrepreneur yang berkarakter dan memiliki ciri khas yang mampu membedakan dirinya dengan entrepreneur yang lain. Salah satu hal itu bisa diwujudkan dengan menjadi Muslimpreneur. [su_pullquote align=”right”]”Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT), Marwan Jafar meyakini bahwa untuk menjadi bangsa yang maju, sedikitnya dibutuhkan dua persen penduduk Indonesia yang menjadi entrepreneur”[/su_pullquote]

Untuk menjadi Muslimpreneur yang sukses bisa diwujudkan dengan mengikuti berbagai pelatihan, mempraktekan langsung bagaimana berwirausaha, dan belajar dari para Muslimpreneur yang telah sukses menjalankan kewirausahaan. Salah satu ilmu itu bisa didapatkan melalui seminar besar yang diadakan oleh DINAR 2015 bertemakan “Be The Next Muslim Entrepreneur” yang diadakan oleh STEI Tazkia yang merupakan perguruan tinggi pelopor ekonomi Islam.

Seminar ini akan diadakan pada tanggal 9-10 Mei 2015 bertempat di kampus utama STEI Tazkia Sentul City Bogor, dimana dalam seminar kali ini DINAR 2015 akan menghadirkan para pembicara hebat yang akan membagikan berbagai ilmu penting mengenai bagaimana menjadi pengusaha Muslim yang sukses. Para pembicara penting dihadirkan di antaranya adalah Rizka Wahyu, Mas Mono, Sandiaga Uno, M. Syafii Antonio, dan Romadhona yang merupakan tokoh- tokoh pengusaha Muslim terkenal dan inspiratif. Dan yang tak kalah menariknya kita bisa mendapatkan training bisnis dari Min R. Uno Foundation.

Dalam Mabit Entrepreneur, kita bisa mendapatkan motivasi dari Muhaimin Iqbal dan Valentino Dinsi. Kita juga bisa mendapatkan modal bisnis senilai 100 Dinar atau setara 100 juta rupiah. Seminar kali ini tak hanya diperuntukan bagi yang sudah memiliki usaha saja, namun juga bagi siapa saja yang ingin menjadi pengusaha sukses. Seminar ini tak hanya akan mengajarkan bagaimana menjalankan usaha dengan strategi yang hebat namun juga mengajakan bagaimana menjadi para pelaku usaha berkarakter, beretika, yang membedakan antara mereka dengan plaku usaha yang lainnya sehingga bisnis yang dijalankan menjadi lebih berkah. (Humas Tazkia)