Industri keuangan syariah dinilai punya posisi penting di tataran perekonomian global.

Industri keuangan syariah yang pusat pasarnya berada di Timur Tengah dan Asia Tenggara dilihat sebagai alternatif dari industri keuangan konvensional. Bank Dunia, Islamic Development Bank dan negara-negara seperti Arab Saudi dan Afrika Selatan secara aktif telah saling berbagi pengalaman terkait pembiayaan syariah dan keuangan syariah dalam beberapa tahun terakhir. Baca: Islamic Development Bank Support Pembangunan Infrastruktur di Indonesia
“Keuangan syariah bertumbuh di tengah perekonomian global. Oleh karena itu, penting untuk mengintegrasikan keuangan syariah ke dalam keuangan global,” kata Schaeuble, dilansir dari Reuters, Senin (7/9). Industri keuangan syariah memiliki peran penting di Kuwait dan Qatar dan memperoleh dukungan penuh dari pemerintah seperti di Pakistan dan Turki.
Pembiayaan syariah yang harus berdasar pada underlying asset dinilai ideal sebagai instrumen pembiayaan jalan tol, pelabuhan dan proyek besar lainnya. Berdasar Asian Development Bank, pada dekade selanjutnya Asia membutuhkan pembiayaan infrastruktur hingga 800 miliar dolar AS setiap tahunnya. Baca: Pembiayaan Infrastruktur Solusi Atasi Masalah Pembangunan
Berdasar laporan awal State of the Global Islamic Economy, aset sektor keuangan syariah global diperkirakan mencapai 3,24 triliun dolar AS pada 2020, atau meningkat sekira 80 persen. Thomson Reuters memproyeksikan aset keuangan syariah mencapai 1,8 triliun dolar pada 2014, dengan perbankan syariah mencatat pangsa pasar 74 persen dan sukuk sebesar 16 persen.

