“Merger Bank BUMN Syariah Harus Matang Kajiannya”

[sc name="adsensepostbottom"]

Agar merger bank-bank BUMN syariah efektif, maka perlu dilakukan kajian yang matang dan mendalam didalam persiapannya.

Bank Syariah Tanggapi Positif Kabinet Kerja Jokowi
Direktur Utama BNI Syariah – Dinno Indiano

Pemerintah melalui OJK sudah menegaskan, bahwa rencana merger bank-bank syariah BUMN yaitu Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah, Bank BNI Syariah, dan BTN Syariah, masih ditunda sampai batas waktu yang belum ditetapkan. Sehingga dalam waktu dekat ini, harapan masyarakat di tanah air untuk memiliki sebuah bank umum syariah yang besar tentunya masih belum bisa direalisir.

Penundaan ini pun telah disepakati di kalangan industri perbankan syariah sendiri, dimana bank-bank BUMN syariah yang masuk dalam rencana merger tersebut, mengaku masih membutuhkan waktu yang memadai guna menjalani persiapan merger tersebut.

Presiden Direktur BNI Syariah – Dinno Indiano pun sepakat dengan OJK, bahwa saat ini memang belum merupakan moment yang tepat untuk bisa dilakukan penggabungan atau merger dari bank-bank BUMN syariah, guna membentuk suatu bank umum syariah yang besar.

“Jika bank-bank syariahnya masih belum optimal performanya, maka hasil dari merger tersebut juga tak akan maksimal,” tegas Dinno saat memaparkan kinerha bank BNI Syariah Triwulan Pertana 2015 di Gedung BNI Syariah, Kuningan Jakarta, hari ini (Kamis23/4/2015).

Menurut Dinno untuk bisa melakukan merger bank syariah yang hasilnya nanti akan efektif, maka perlu dilakukan kajian yang mendalam didalam persiapannya guna menggulirkan bank syariah besar yang sesuai harapan.

“Apakah saat ini moment yang tepat untuk merger? Kalau menurut saya, seharusnya bank yang akan dimerger saat ini harus berada dalam kondisi skala ekonomis yang baik. Namun apakah empat bank syariah yang ada sekarang dalam keadaan skala ekonomis yang baik? Itu yang perlu dikaji lagi lebih mendalam,” tegas Dinno.

Menurut pandangan Dinno, banyak faktor yang harus dipertimbangkan dengan seksama didalam proses melakukan merger bank syariah ini. Antara lain, persoalan jumlah karyawan dan juga asset. Nah, apabila keempat bank BUMN syariah yang ada digabungkan menjadi satu, maka nantinya akan terkumpul jumlah total karyawan sebanyak 26.000 orang.

Menurut Dinno, jumlah karyawan sebanyak itu berarti menyamai jumlah karyawan bank no 4 terbesar di tanah air. Padahal bank no 4 terbesar di tanah tersebut, jumlah total asetnya adalah jauh lebih besar 4 kali lipat, dari rencana bank syariah hasil penggabungan dari Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah, Bank BNI Syariah, dan BTN Syariah.