Pasar wisatawan muslim telah diketahui punya potensi besar untuk lebih berkembang di masa mendatang. Negara mayoritas muslim tentu memiliki keunggulan karena telah memiliki segala fasilitas yang memudahkan wisatawan muslim untuk memenuhi kebutuhannya.
Namun, ketersediaan fasilitas bagi umat muslim yang sudah by default ini terkadang membuat pelaku industri pariwisata lengah untuk lebih mempromosikan destinasi wisata di negaranya. Wisatawan muslim memang punya sejumlah persyaratan khusus saat berkunjung ke suatu daerah, seperti ketersediaan makanan halal dan kemudahan akses beribadah.
Namun, menurut Chief Executive Officer dan Founder CrescentRating, Fazal Bahardeen, negara mayoritas muslim umumnya memiliki mindset bahwa dengan identitas sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim berarti wisatawan sudah mengetahui tentang negara itu. Baca: Destinasi Favorit Wisatawan Muslim Mulai Bergeser
Ia menambahkan banyak pelaku industri pariwisata di negara muslim berasumsi wisatawan sudah tahu kalau negara itu adalah mayoritas muslim, maka wisatawan akan datang dan tidak usah kuatir untuk datang ke sana. “Ini terjadi tidak hanya di Indonesia tetapi sudah menjadi mindset di negara mayoritas muslim,” kata Bahardeen.
Ia memaparkan isu terkait makanan halal. Bagi umat muslim yang telah mendiami suatu negara sejak lama tentu telah mengetahui dimana dan apa saja makanan halal yang tersedia di negara itu. Berbeda dengan wisatawan yang datang hanya beberapa hari tentu akan mengalami kesulitan mengidentifikasi makanan halal di negara yang dikunjunginya.
“Hal ini yang masih perlu ditingkatkan. Anda punya semua fasilitas yang bisa mengakomodasi umat muslim, tapi harusnya bisa memberikan informasi yang jelas agar wisatawan lebih mudah menemukannya,” ujar Bahardeen. Baca: Cek Produk Halal dengan Aplikasi Halal MUI
Di sisi lain, lanjutnya, seharusnya industri pariwisata juga bisa lebih melakukan promosi. Caranya dengan menunjukkan kepada wisatawan bahwa suatu negara mayoritas muslim tidak hanya ramah muslim, tetapi juga bisa menikmati liburan. Bahardeen menuturkan kebanyakan umat muslim berwisata dengan keluarganya. Maka, perlu membuat destinasi wisata atau akomodasi yang ramah keluarga.
“Misalnya menyediakan resort yang family-friendly, tempat yang mereka bisa nikmati dengan keluarga, sembari terus mempromosikan ke pasar bahwa negara itu juga ramah muslim,” cetus Bahardeen. Baca: Wisata Keluarga Muslim Punya Potensi Besar