Layanan keuangan mikro untuk nelayan
Ilustrasi: ThinkStock

Layanan Keuangan Mikro untuk Nelayan

[sc name="adsensepostbottom"]

Dukung ekonomi kemaritiman, OJK luncurkan Layanan Keuangan Mikro (LKM) di kampung Nelayan Indramayu.

Layanan keuangan mikro untuk nelayan
Ilustrasi: ThinkStock

Di penghujung 2014, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan Layanan Keuangan Mikro di Desa Karangsong Kabupaten Indramayu Jawa Barat, pada tanggal 18 Desember 2014. Desa Karangsong merupakan salah satu wilayah yang memiliki jumlah kampung nelayan terbesar di wilayah Pantura Jawa Barat dan dianggap mewakili basis pertumbuhan ekonomi mikro. Di desa ini semakin banyak nelayan yang mampu membangun kapal penangkap ikan dengan ukuran lebih besar yakni di atas 10 gross ton (GT).

Layanan Keuangan Mikro merupakan layanan terpadu yang menyediakan produk dan jasa keuangan mikro untuk masyarakat berpenghasilan rendah (low income) dengan layanan yang mudah diakses, sederhana, cepat dan dengan harga yang terjangkau,” demikian dijelaskan Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK – Sri Rahayu Widodo K., di Jakarta (15/12).

Menurut Sri Rahayu Widodo, berbagai produk Layanan Keuangan Mikro antara lain adalah tabungan tanpa biaya administrasi, asuransi mikro dengan nilai premi di bawah Rp50.000,00, reksa dana mikro yang nilai awal investasinya adalah Rp100.000,00, dan pembiayaan investasi logam mulia dengan cicilan ringan.

Layanan ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan dalam rangka memperluas akses masyarakat terhadap lembaga jasa keuangan formal yang ditandai dengan pengenalan masyarakat terhadap produk dan jasa keuangan. Peluncuran Layanan Keuangan Mikro yang dilakukan di Desa Karangsong diharapkan dapat membawa sistem layanan keuangan kepada masyarakat golongan menengah bawah, khususnya nelayan dan masyarakat setempat.

Lebih lanjut menurut Sri Rahayu Widodo, peluncuran Layanan Keuangan Mikro akan dilanjutkan dengan kegiatan Pasar Keuangan Rakyat di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta pada 20-21 Desember 2014. Kegiatan tersebut akan diikuti oleh 246 LJK dari berbagai sektor industri keuangan yaitu perbankan, pasar modal, perasuransian, pembiayaan, dana pensiun, dan pergadaian.

“Penyelenggaraan Pasar Keuangan Rakyat ditujukan untuk mensosialiasikan berbagai produk keuangan mikro yang dimiliki Lembaga Jasa Keuangan kepada masyarakat khususnya golongan menengah ke bawah,” jelas Sri Rahayu Widodo lagi.

Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan awareness masyarakat terhadap produk dan jasa keuangan khususnya di daerah Jabodetabek. “Berbagai kegiatan pada Pasar Keuangan Rakyat antara lain adalah penyelenggaraan transaksi Layanan Keuangan Mikro, edukasi keuangan, serta pemberian insentif seperti diskon pembelian produk dan jasa keuangan mikro bagi masyarakat”, kata Sri Rahayu Widodo.