Pemberdayaan menjadi salah satu ragam solusi dalam menghadapi kondisi perekonomian tak menentu. Mengembangkan dan memberdayakan potensi lokal menjadi salah satu cara menggeliatkan perekonomian daerah.
Presiden Direktur DD Corpora Ismail A Said, menuturkan Dompet Dhuafa dikenal tidak hanya sebagai lembaga yang membantu fakir miskin, namun juga membina masyarakat miskin agar mandiri. Ia menuturkan masyarakat miskin pada umumnya kesulitan untuk mandiri karena tidak ada modal dan terjerat oleh rentenir.
Oleh karena itu, pemberdayaan ekonomi pun menjadi salah satu program andalan Dompet Dhuafa. “Setiap pembinaan kami berikan ke kelompok UMKM dan kebutuhan dana untuk pembinaan ini juga cukup besar, namun jumlahnya bisa berbeda-beda tergantung daerahnya menghasilkan apa,” jelas Ismail saat ditemui di sela-sela Dompet Dhuafa Sociopreneur Fair, Jumat (20/11).
Berbagai bentuk program pemberdayaan pun dilakukan sesuai dengan potensi lokal daerah masing-masing, sehingga terus tumbuh menjadi ikon di nusantara dan mancanegara. Setidaknya ada empat hal umum yang menjadi syarat utama dalam pembinaan UMKM Dompet Dhuafa “Kami selalu memperhatikan higienitas produk, membina proses produk agar tahan lama, memberikan pengemasan yang menarik dan membantu memasarkan produk,” papar Ismail.
Dompet Dhuafa memberikan pembinaan kepada binaan UMKM selama dua tahun, kemudian diharapkan binaan bisa mandiri dan tak tergantung lagi pada pendampingan dari Dompet Dhuafa. “Namun, biasanya kami masih berkomunikasi dengan mereka karena semangat harus dipompa terus,” cetus Ismail. Baca: Produk UKM Masuk Mal di Dompet Dhuafa Sociopreneur Fair
Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa Yuli Pujihardi, menambahkan setiap tim divisi ekonomi Dompet Dhuafa ingin mengembangkan perekonomian suatu daerah, maka tim akan melihat lebih dalam potensi lokal yang ada, sehingga dapat diangkat menjadi ikon daerah tersebut. “Dengan melihat potensi lokal yang ada sudah terbukti Dompet Dhuafa semakin mudah dalam memberdayakan masyarakat. Karena itu semua seuai kultur jadi tak perlu mengubah apa yang ada, tinggal meneruskan menjadi semakin baik saja,” jelas Yuli.
Dompet Dhuafa menggelar Dompet Dhuafa Sociopreneur Fair di Pacific Place mulai tanggal 16-30 November 2015. Beragam produk hasil program pemberdayaan ekonomi Dompet Dhuafa akan ditampilkan, seperti beras merah, beras hitam, beras coklat, gula semut, madu, kopi Gayo, kopi Temanggung, tas perca, tas rajut, tas dari eceng gondok, kain tenun Kalimantan, payung lukis Klaten, batik Tuban, dan kerajinan kulit Garut. “Kami berharap dari kegiatan ini pengunjung Pacific Place dari berbagai kalangan dapat lebih mengapresiasi produk-produk lokal yang dihasilkan oleh tangan-tangan masyarakat Indonesia,” pungkas Yuli.