keuangan syariah di inggris

Peringkat Investasi Inggris Tarik Minat Investor Sukuk

[sc name="adsensepostbottom"]

Peringkat investasi Inggris yang berada di level tertinggi menarik minat para investor sukuk. Inggris mendapat peringkat AAA dari Standard & Poor’s, Aa1 dari Moody’s Investors Service, dan AA dari Fitch Ratings.

keuangan syariah di inggrisVice President SJS Market Dubai, Samer Mardini, mengatakan di tahun ini telah banyak penerbitan sukuk korporasi dan beberapa sukuk negara, tetapi tak banyak yang memiliki peringkat investasi tertinggi. “Dengan peringkat investasi Inggris yang tinggi, dan tingginya likuiditas di pasar, maka akan ada permintaan besar dari wilayah ini (Dubai dan sekitarnya),” kata Samer, dilansir dari bloomberg, Selasa (24/6).

Sementara, menurut Chief Executive Officer Mashreq Capital, Abdul Kadir Hussain, sukuk Inggris akan menjadi instrumen pengelolaan likuiditas baru bagi lembaga-lembaga keuangan. Kementerian Keuangan Inggris mengungkapkan bahwa return sukuk negara akan ekuivalen dengan obligasi konvensional yang bertenor sama. Berdasar data JP Morgan Chase, pada 20 Juni 2014 yield obligasi konvensional Inggris tercatat sebesar 2,1 persen. Di sisi lain, sukuk yang beredar di Timur Tengah memiliki yield 4,18 persen.

Hanya ada 14 sukuk yang memiliki peringkat investasi tertinggi. Diantaranya termasuk sukuk General Electric, International Finance Corporation dan International Bank for Reconstruction and Development (anak usaha Bank Dunia), serta 11 sukuk dari Islamic Development Bank (IDB). Instrumen obligasi syariah IDB yang jatuh tempo pada Maret 2019 memiliki yield 1,86 persen.

Pemerintah Inggris berencana menerbitkan sukuk sebesar 200 juta poundsterling. Baru-baru ini, pemerintah Inggris melakukan roadshow penawaran di Jeddah, Riyadh, Dubai, Doha, Abu Dhabi, dan London. Ada lima bank yang ditetapkan sebagai arranger, yaitu Barwa Bank (Qatar), CIMB (Malaysia), National Bank of Abu Dhabi dan Standard Chartered. Sukuk Inggris akan menggunakan akad ijarah, dimana investor akan menerima imbalan dari pendapatan upah sewa dari aset yang dijadikan underlying, dimana dalam hal ini adalah tiga kantor pemerintahan Inggris.