Kesehatan menjadi salah satu isu penting dalam kehidupan manusia. Dompet Dhuafa pun membuat program pemberdayaan kesehatan masyarakat, yaitu Pos Sehat, baik di perkotaan maupun di pelosok desa.
Pos sehat merupakan upaya pemberdayaan kesehatan masyarakat miskin, terutama melalui promotif dan preventif. Melengkapi klinik Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa, Pos Sehat bersama para kader sehat di masing-masing titik lokasi, dirancang khusus untuk menjemput bola sehingga sebagian besar didirikan di kantong-kantong kemiskinan, salah satunya di wilayah Yogyakarta.
Manajer Pendayagunaan Dompet Dhuafa Yogyakarta, Bambang Edi Prasetyo, mengatakan melalui pos sehat, LKC bertekad menumbuhkan kesadaran masyarakat miskin terhadap permasalahan kesehatan. Kesadaran yang telah tumbuh menjadi modal awal dalam membangun inisiatif masyarakat miskin untuk bersama-sama memecahkan masalahnya. Baca: Pemberdayaan Keluarga Lewat Kebun Bergizi
“Pos Sehat Dompet Dhuafa dibentuk untuk menyelenggarakan upaya kesehatan dengan memaksimalkan keterlibatan masyarakat dan tidak berbayar. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan memperhatikan keselarasan antara pelayanan kesehatan yaitu preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif,” kata Bambang, dalam laman resmi Dompet Dhuafa, Selasa (17/3).
Ia menambahkan meski hadir sebagai layanan kesehatan cuma-cuma, layanan yang diberikan Pos Sehat ini setidaknya tak kalah dengan Puskesmas. Pos Sehat ini juga ditangani oleh tenaga medis yang berpengalaman yang tergabung dalam LKC Dompet Dhuafa. Total jumlah Pos Sehat di wilayah Yogyakarta ada 3 unit (2 di Kulon Progo dan 1 di Gunung Kidul). Sedangkan, jumlah kader Pos Sehat ada 32 orang (20 di Kulon Progo dan 12 di Gunung Kidul).
Salah satu Pos Sehat di wilayah Yogyakarta adalah Pos Sehat KITA Catur Dusun yang berada di Dusun Jetis, Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kulon Progo. Dengan dibantu oleh enam kader, Pos Sehat ini melayani kaum dhuafa yang ada di wilayah Catur Dusun yang terdiri dari Dusun Jetis, Kali Rejo Utara, Kali Rejo Selatan dan Kalinongko. Rata-rata sekitar 30 orang pasien dari sekitar 100 KK sudah terdaftar menjadi anggota Pos Sehat KITA. Baca Juga: Institut Mentas Unggul, Upaya Dompet Dhuafa Atasi Pengangguran
Ketua Pos Sehat KITA, Ahmad Paryanto, menuturkan, rata-rata pasien yang dilayani berasal dari kalangan lanjut usia, anak-anak, dan dewasa. Para pasien pun datang dari beragam profesi, seperti buruh tani, tukang becak, tukang ojek, buruh bangunan, buruh cuci, yang berada dusun Jetis di Kulon Progo, dan desa-desa sekitarnya. “Banyak keluhan pasien itu seperti sesak nafas, batuk, meriang, dan asam urat,” terang Ahmad.