Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono mengunjungi kegiatan Posdaya Berbasis Masjid yaitu Paud di Masjid Al-Akbar Surabaya, Jatim.foto; Haryono Suyono

Posdaya Berbasis Masjid Kembangkan Ekonomi Syariah

[sc name="adsensepostbottom"]

Yayasan Damandiri menggagas program Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) Berbasis Masjid, tujuannya untuk mengembangkan ekonomi syariah di pedesaan.

Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono mengunjungi kegiatan Posdaya Berbasis Masjid yaitu Paud di Masjid Al-Akbar Surabaya, Jatim.foto; Haryono Suyono
Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono mengunjungi kegiatan Posdaya Berbasis Masjid yaitu Paud di Masjid Al-Akbar Surabaya, Jatim.foto; Haryono Suyono

Yayasan Damandiri menggagas masjid sebagai penggerak ekonomi keluarga. Untuk mewujudkan pemberdayaan umat ini, Yayasan Damandiri menjalin kerjasama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI), Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Parangka Raya Kalimantan Tengah, Universitas Islam Negeri (UIN) Maliki Malang dan perguruan tinggi lainnya. Jalinan kerjasama ini dalam rangka pengembangan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) Berbasis Masjid.

Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono mengatakan, kerjasama dengan perguruan tinggi yang menyertakan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Posdaya Berbasis Masjid, diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan sekaligus mempraktekan  ekonomi syariah  di pedesaan yang selama ini ilmunya hanya dipelajari di kampus.

Haryono mengingatkan, mahasiswa ke desa tidak membawa proyek dengan sejumlah anggaran tapi membuat proyek-proyek di tengah masyarakat. Mahasiswa harus mengajak masyarakat berpartisipasi membuat proyek mandiri, sehingga mereka turut memiliki proyek tersebut. Sedangkan untuk pendanaannya harus melalui skim kredit tabur puja tanpa agunan. “ Mahasiswa harus  membuat kelompok-kelompok kecil di sekitar masjid. Jadikan masjid sebagai pusat gerakan peduli. Orang kaya peduli dengan keluarga miskin, orang pinter peduli dengan  berbagi ilmu kepada masyarakat yang belum pintar,” tandas Haryono.

Dengan menjadi forum Posdaya, masjid mempunyai fungsi sebagai pembangunan keluarga. serta para pemimpin dan santri masjid harus menjadi contoh untuk mengembangkan Posdaya-Posdaya berbasis masjid. Mahasiswa bersama-sama santri, pimpinan masjid harus turun ke desa untuk membuat kelompok Posdaya yang mengacu kepada instuti masjid.

Mantan menteri Kesra dan Taskin ini menjelaskan, Posdaya berbasis masjid tidak saja memberikan ilmu, tapi melihat praktek dari keluarga itu. Ilmunya tidak bertambah tidak apa, asalkan praktek dalam keagamaan, pendidikan dan wirausahaan menjadi meningkat. Seperti halnya ada Kebun Bergizi, Paud, Posyandu, serta masukan seputar masalah bagaimana memanfaatkan zakat, infaq, sadaqah untuk kemaslahatan masyarakat.

Posdaya berbasis masjid akan menjadi pemeran utama membangun umat. Diharapkan gerakan ini dapat menjalar ke desa-desa di seluruh Indonesia, sehingga akan tercipta kekuatan kesejahteraan yang berdasarkan ukuran international. “Posdaya berbasis masjid akan menjadi gerakan nasional dan seluruh masjid di Indonesia akan menjadi pusat pemberdayaan umat. Gerakan ini bukan gerakan liar tapi sesuai Instruksi Presiden No 3 Tahun 2010 tentang pembangunan dan penanggulanggan kemiskinan berbasis keluarga,” kata Haryono.

Wujudkan Fungsi Posdaya Berbasis Masjid

Menurut Haryono, masjid dalam catatan sejarah memiliki peranan penting dalam proses menggerakan dan mengembangkan potensi masyarakat.Tidak hanya didukung oleh semangat keagamaan, namun juga pengelolaan dan managemen serta peran sosial yang tinggi dari pada sabahat. Konsekuensinya, menjadikan masjid tidak hanya berfungsi sebagai sarana ibadah bagi umat muslim saja, namun juga berfungsi sebagai pusat pemberdayaan berbagai aspek kehidupan masyarakat.

Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono kunjungi stan Posdaya Berbasis Masjid di Masjid A-lAkbar Surabaya, Jatim. foto: Haryono Suyono
Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono kunjungi stan Posdaya Berbasis Masjid di Masjid A-lAkbar Surabaya, Jatim. foto: Haryono Suyono

Setelah generasi masa rasulullah terjadi pergeseran fungsi masjid berubahlebih fokus untuk ibadah murni berupa ibadah shalat lima waktu. Sedang peran masjid yang  bersifat sosial mengecil dan hanya beberapa masjid  tertentu yang mencoba membangun sinergi dengan masyarakat dalam memberdayakan potensi lokal yang ada. Padahal  masjid memiliki posisi sentral dalam menggerakkan masyarakat terkait pembangunan bangsa.

Wakil Ketua Umum Harian Dewan Masjid Indonesia, KH Masdar Farid Masudi mengatakan, ruangan masjid biasanya terbagi dua, yaitu bagian dalam dan serambi. Bagian dalam masjid ini biasanya digunakan untuk hubungan manusia dengan Allah SWT. Sedangkan bagian serambinya bia digunakan apa saja bagi kepentingan hubungan manusia dengan manusia. “Kegiatan Posdaya berbasis masjid nantinya bisa dilakukan di serambi tersebut. Ini sangat efektif sekali sebagai sarana untuk menggerakkan masyarakat dalam membangun bangsa,” paparnya.

Ternyata, kerja keras Yayasan Damandiri untuk mengadakan Program Posdaya Berbasis Masjid tidaklah sia-sia. Seperti di Masjid Baitul Mu’min, Jalan Ciptayasa, Desa Citeureup, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Banten, Jawa Barat. Program Posdaya berjalan sesuai yang diharapkan. Tak hanya mampu memakmurkan Masjid Baitul Mu’min, tapi berhasil menggaet dana orang-orang mampu di sekitar masjid, sekaligus menyalurkan dana tersebut bagi keluarga-keluarga miskin di sekitarnya.

Untuk mewujudkan fungsi-fungsinya, Yayasan Damandiri mengajak semua masjid-masjid untuk memberdayakan ekonomi keluarga melalui jamaahnya dengan menyelenggarakan “Gebyar 1000 Posdaya Berbasis Masjid” di Masjid Al-Akbar Surabaya, pada Sabtu (12/9). Dalam acara tersebut ada 32 stan posdaya yang dihadirkan oleh Masjid Al-Akbar Surabaya, BKKBN, DMI dan mahasiswa, dari menjual berbagai macam produk pangan, pakaian, dan kerajinan.

Yayasan Damandiri berharap agar Masjid Al-Akbar menjadi motor yang menggerakkan masjid-masjid di Jawa Timur untuk pengembangan Posdaya. Kini sudah ada 100 lebih masjid di Indonesia yang telah mengembangkan program ini.