“Proyek Bersama Asuransi Syariah AASI Bidik Banyak Segmen”

[sc name="adsensepostbottom"]

Produk-produk  asuransi syariah berpeluang untuk masuk ke berbagai segmen bisnis. Lalu segmen bisnis apa saja yang potensial untuk ditawarkan produk-produk asuransi syariah tersebut?

Erwin Noekman
Erwin Noekman

Sambil menyiapkan realisasi produk Asuransi Mikro Syariah Si Bijak yang sudah direspons positif oleh masyarakat luas di tanah air, Asosiasi Asurasi Syariah Indonesia (AASI) ternyata juga mulai mewacanakan untuk menggulirkan program bersama asuransi syariah untuk produk lainnya. Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua AASI – Erwin Noekman ST, MBA, AAIK, Qip, AMII, ACII kepada MySharing usai Rapat Anggota Tahunan (RAT) AASI 2015, akhir pekan lalu di Jakarta.

“Sambil kami masih menyiapkan realisasi asuransi mikro syariah Si Bijak sebagai pilot project bersama kita yang pertama, ke depan, proyek bersama kami bisa jadi akan berkembang ke bisnis-bisnis lainnya yang butuh kapasitas bersama,” ujar Erwin Noekman.

Menurut Erwin, dengan Pemerintahan Baru Jokowi-JK saat ini mulai fokus mengembangkan proyek-proyek di bidang energi, infrastruktur, dan maritim, maka pihaknya dari AASI  juga mulai menoleh peluang bisnis asuransi syariah ke segmen proyek-proyek tersebut.

“Kalau asuransi mikro saja kan kecil. Dengan bergabungnya kita semua, maka kita akan semakin besar dan mempunyai` kapasitas. Jadi, harapan kita ke depan, proyek bersama AASI ini bukan hanya asuransi mikro. Namun bisa meningkat ke proyek yang lebih besar, sehingga bisa ikut mendukung peningkatan kapasitas pembangunan nantinya,” papar Erwin Noekman.

Erwin Noekman lalu menambahkan, kondisi di bisnis asuransi syariah di tanah air memang mengharuskan para pelaku di industri ini untuk terus melakukan kreatifitas dan inovasi produk.

“Seperti saat ini asuransi umum syariah masih sangat bergantung kepada pihak perbankan. Begitu banknya market atau produknya terhambat, dampaknya pasti akan langsung terkena ke perusahaan asuransi. Karena itu, ke depan kita musti mencari atau mendorong produk-produk baru yang tidak bergantung pada lembaga keuangan lain. Jadi kita harus independen. Mungkin kita bisa masuk ke pertanian, peternakan, pertambangan, atau maritim, yang masih banyak peluangnya,” lanjut Erwin lagi panjang lebar.

Erwin Noekman lalu menambahkan, pihaknya saat ini juga mulai memikirkan produk asuransi syariah untuk bisa masuk ke segmen haji dan umroh, dan juga segmen-segmen Islami lainnya. “Idealnya asuransi syariah bisa masuk ke haji dan umroh. Lalu lebih jauh lagi ke dana-dana zakat, infaq dan sodaqoh. Arahnya ada ke sana, baik dari masing-masing perusahaan anggota asosiasi, maupun bersama-sama melalui proyek bersama AASI,” demikian ujar Erwin Noekman menutup pembicaraan.