Riset Authenticity Gap: Konsumen Ingin Inovasi yang Lebih Personal
[sc name="adsensepostbottom"]
Di tengah perkembangan pesat teknologi belakangan ini, ternyata konsumen tidak menjadikan desain dan teknologi canggih sebagai prioritas utama.
Dalam riset Authenticity Gap yang disampaikan oleh perusahaan komunikasi global, FleishmanHillard, Selasa (12/8), konsumen lebih menginginkan produk dan layanan yang lebih personal, seperti yang dikatakan oleh sepertiga konsumen di tujuh sektor industri (lihat lampiran). Ketujuh sektor industri yang menjadi sasaran riset adalah produk dan layanan konsumen, energi, jasa keuangan dan profesional, makanan dan agribisnis, kesehatan, manufaktur dan industri, serta teknologi.
Selain itu, dampak terhadap komunitas juga menjadi salah satu hal yang perlu ditingkatkan secara signifikan oleh pelaku bisnis di Indonesia, dan dua hal terpenting yang mencuat di enam sektor industri adalah kontribusi terhadap fasilitas dan layanan publik. Sektor yang agak menyimpang adalah teknologi dimana konsumen lebih menginginkan perusahaan untuk memfasilitasi konsumen untuk mempelajari teknologi dan menyebarkan model-model berbisnis terbaik (50 persen).
Dalam bidang kesehatan, 58 persen konsumen mendukung perusahaan yang memfasilitasi akses terhadap layanan kesehatan. Sedangkan di sektor manufuktur dan industri, serta sektor makanan dan agribisnis, konsumen merasa bahwa perusahaan-perusahaan perlu memperhatikan dampak terhadap komunitas dengan menitikberatkan pada perlindungan (52 persen) dan pemeliharaan lingkungan (49 persen).