Rumah Zakat Luncurkan Berbagi Senyum, Senyum Berbagi

[sc name="adsensepostbottom"]
image
CEO Rumah Zakat, Nur Efendi dalam Peluncuran Gerakan Berbagi Senyum, Senyum Berbagi, Selasa (13/5). (Foto:dok Rumah Zakat)

Rumah Zakat meluncurkan gerakan Berbagi Senyum, Senyum Berbagi, Selasa (13/5). Gerakan ini dimaksudkan untuk mengajak masyarakat Indonesia berbagi, diawali dengan hal yang kelihatannya paling mudah yakni berbagi senyum. Senyum memang mudah, namun ditengarai saat ini makin banyak orang yang merasa sulit untuk tersenyum.

“Menurut penelitian para ilmuwan, orang di masa kini telah lupa bagaimana caranya tersenyum. Makin sedikit orang yang memberi senyum tulus. Bahkan, rata-rata orang hanya tersenyum tujuh kali dalam sehari,” ungkap Chief Executive Officer Rumah Zakat, Nur Efendi.

Menurutnya, Genius Beauty tahun 2013 menyatakan bahwa berdasarkan penelitian pada lebih dari 2000 orang ditemukan bahwa setidaknya setiap orang memberikan senyum palsu sekali dalam sehari. Setengah dari responden bahkan mengakui bahwa mereka sering memaksa tersenyum jika berbicara atau berpapasan dengan atasan.

“Padahal manfaat dari senyum itu banyak sekali seperti badan lebih sehat, rileks, bahkan menjadi lebih awet muda. Dan yang paling penting menurut Rasulullah SAW senyummu kepada saudaramu itu adalah sedekah, maka berbagi senyum adalah suatu keharusan,” ujar Efendi.

Oleh karena itu, dengan kegiatan Berbagi Senyum, Senyum Berbagi, ini diharapkan masyarakat Indonesia juga akan berupaya menularkan senyum kepada mereka yang kesulitan untuk tersenyum. “Tidak ada orang yang tidak tersenyum saat seseorang tersenyum padanya,” tutur Efendi.

Kampanye Berbagi Senyum, Senyum Berbagi yang dimulai sejak bulan April 2014 ini dimulai dari Smile Challenge dengan mengajak semua pihak untuk menginspirasikan gerakan senyum lewat sosial media terutama lewat Instagram dan Twitter. Efendi menuturkan langkah tersebut dilakukan karena ingin mengubah pola komunikasi. Selama ini pola komunikasi yang dilakukan menggunakan medium konvensional seperti spanduk dan billboard. “Di tahun 2014 eranya sudah bergeser yang dulu komunikasi lewat billboard dan lainnya, sekarang lewat sosial media. Ide ini yang kita ambil untuk menjadi alat komunikasi yang lebih cepat untuk mengkampanyekan ini,” kata Efendi.

Gerakan ini didukung pula oleh perencana keuangan, Ahmad Ghozali. Menurutnya, kampanye Berbagi Senyum yang diinisiasi Rumah Zakat merupakan langkah sederhana dan mudah dilakukan oleh banyak orang. “Dengan berbagi senyum ini justru yang memberi senyum akan menjadi lebih bahagia,” kata Ghozali. Berdasar buku Your Money Your Brain, orang yang berbahagia dalam hidupnya punya penghasilan 31 persen lebih tinggi dari yang tidak bahagia.