Rusia Mulai Terapkan Keuangan Islam

[sc name="adsensepostbottom"]

MOSKOW – Pemerintah Rusia mulai mengajukan draf rancangan peraturan keuangan Islam. Ini menjadi upaya Rusia untuk mengatasi sanksi ekonomi Barat dengan menarik dana asing dari regional lain.

Rusia Draf yang dikirim ke majelis rendah, State Duma, pekan ini membuat izin penggunaan produk dan struktur keuangan Islam digunakan oleh perbankan dan perdagangan. Meski sektor ini menunjukan lesatan pertumbuhan di Asia Tenggara dan kawasan teluk, Rusia memiliki tantangan tersendiri untuk menerapkan sistem keuangan Islam.

Selain larangan adanya sistem bunga, pendapatan perbankan Islam juga bergantung pada biaya jasa dan bagi hasil keuntungan. Meski begitu, Rusia tak sendiri karena ada Turki yang juga tengah berjuang meluaskan sektor ini. “Selama blokade ekonomi oleh Eropa dan AS, perbankan kami harus menemukan cara-cara baru menarik investasi masuk.” ujar anggota Komite Pasar Keuangan State Duma, Dmitry Savelyev, Jumat(20/3)

Saksi ekonomi oleh Barat dan tergerusnya ekonomi Rusia atas konflik Ukraina mengacaukan akses investasi asing ke pasar modal negeri yang dipimpin oleh Vladimir Putin ini. Anjloknya harga minyak juga turut melemahkan ekonomi Rusia yang diprediksi akan berkontraksi setidaknya 3% pada 2015 ini. Draf peraturan ini harus lolos tiga tahapan di Duma sebelum diajukan ke Majelis Tinggi dan sah setelah ditandatangani Presiden Vladimir putin.

Selain itu, diperlukan juga amandemen peraturan lain terkait pajak sehingga sekotr baru ini bisa berkembang. Perubahan ini dinilai baru akan relatif berjalan setelah setahun. Bank Negara Rusia ( Vnesheconombank) dan VTB Bank, yang merasakan efek blokade barat, sudah melihat kemungkinan untuk menjalankan keuangan Islam sebagai sumber baru pendanaan.

Ketua Asosiasi Badan Investasi Regional Negara Federasi Rusia Lunar Yakupov mengatakan, saat ini Rusia memang tengah mengembangkan hubungan ekonominya dengan negara-negara non-Barat. “Sanksi ini jadi semacam katalis, dorongan lebih untuk melihat perspektif baru hubungan Rusia dengan negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI),” tutur Yakupov. Keuangan Islam diyakini yakupov potensial bagi Rusia karena bisa mengalirkan dana baru bagi negara yang dihuni 20 juta jiwa warga Muslim ini.

Legislasi jadi titik krusial fasilitasi transaksi keuangan Islam, terutama soal pajak. “Secara teori dan teknis, payung hukum bisa saja disiapkan. Tetapi, nanti semua akan bergantung pada dukungan politik pemerintah sendiri.” kata kepala eksekutif perusahaan pembiayaan Islam di Dagestan, Rusia, Murad Aliskerov.